TBC Masih Jadi Permasalahan Kesehatan Masyarakat di Sidrap

SidrapTBC (Tuberkulosis), masih menjadi permasalahan besar dalam bidang kesehatan global. TBC merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis

Hal tersebut, disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan KB Sidrap, Dr. Ishak Kenre., SKM, MKes saat ditemui di Kampus Institut Teknologi Kesehatan dan Sains Muhammadiyah (ITKesMu) Sidrap, Rabu, 1 Februari 2023.

Dr Ishak menjelaskan, bakteri Mycobacterium tuberculosis dapat menyebar melalui udara ketika seseorang yang terinfeksi mengeluarkan partikel melalui droplet saat batuk atau bersin.

Meskipun ada vaksin dan obat-obatan untuk mengobati TBC, namun kata Dr Ishak, masih banyak orang yang kurang terlayani dan terdiagnosis sehingga masih menjadi tantangan besar dalam bidang kesehatan, termasuk di Sidrap.

Untuk mengatasi permasalahan TBC, kata Dr Ishah, diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, organisasi kesehatan internasional, dan masyarakat.

Khusus di Bumi Nene Mallomo Sidrap ini, bebernya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui dinas terkait terus berupaya melakukan beberapa upaya dan langkah pencegehan dan pengendalian penyakit TBC

“Khusus di Kabupaten Sidrap ini, pemerintah daerah menyediakan layanan akses di 14 Puskesmas dan 2 Rumah Sakit (RS),” beber Dr Ishak

Dalam hal pencegahan, papar Dr Ishak, pihaknya tak henti-hentiny melakukan edukasi dan sosialisasi tentang TBC, bagaimana mengenali gejalanya, dan pentingnya melakukan pemeriksaan dan pengobatan

Penelitian dan pengembangan teknologi untuk meningkatkan efektivitas diagnostik dan pengobatan TBC, serta peningkatan kerja sama dan sinergi antar pihak untuk memerangi TBC secara efektif.

Dengan upaya bersama dan konsisten, klaim Dr Ishak, penyakit TBC dapat dikendalikan dan dapat mengurangi angka kematian akibat TBC.

Diterangkan Dr Ishak, jumlah warga yang terindikasi terserang penyakit TBC di Kabupaten Sidrap pada 2022 mencapai 6.086 orang lebih. Sedangkan jumlah penyakit TBC yang positif ditemukan sebanyak 664 orang

Kepada media ini, Dr Ishak juga menyampaikan pentingnya upaya pencegahan dari risiko penularan bakteri yang menyebabkan penyakit TBC,

Misalnya, menjaga jarak dan melakukan cuci tangan secara teratur, menjaga lingkungan yang bersih dan berventilasi baik, menghindari kontak dengan orang yang terinfeksi TBC

Lainnya, menurut Dr Ishak, masyarkat rajin mengecek kesehatan secara rutin dan segera melakukan pemeriksaan jika ada gejala TBC.

Menurutnya, pencegahan dan pengendalian penyakit TBC, sangat penting untuk menjaga kesehatan masyarakat dan mengurangi angka kematian akibat TBC.

Oleh karena itu, semua pihak harus bekerja sama dan memainkan peran masing-masing dalam memerangi TBC. Untuk selengkapnya, pembaca katasulsel.com dapat menyimak langsung pemaparan Dr Ishak Kenre., SKM.,MKes melalui rekaman visual di bawah ini (*)

Dapatkan berita terbaru di Katasulsel.com