
Ketika pers ditekan, suara publik ikut dibungkam secara perlahan.
Publik kini menunggu langkah tegas dari aparat penegak hukum. Teror ini harus diusut tuntas, bukan hanya demi Tempo, tetapi demi kebebasan pers di Indonesia yang semakin diuji.
Jika dibiarkan, aksi-aksi seperti ini akan menjadi preseden buruk yang mengancam demokrasi kita semua.

Kardus kecil bermotif mawar merah itu mungkin hanya benda mati.
Tapi pesan di baliknya adalah peringatan keras bagi kita semua: ketika pers dibungkam, maka yang hilang bukan hanya berita, tetapi juga kebenaran yang seharusnya menjadi hak setiap orang untuk tahu.(*)
Halaman
Tinggalkan Balasan