Katasulsel.com, Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengimbau publik untuk tidak terburu-buru mengambil kesimpulan terkait kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan).

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sedang menyelidiki dugaan korupsi di Kementan yang dipimpin oleh seorang kader Partai Nasdem. Syahrul menyatakan pentingnya menghormati proses yang sedang berjalan di KPK dan menahan diri untuk membuat kesimpulan sebelum ada proses hukum dan informasi resmi dari KPK.

Syahrul mengakui bahwa ia telah mengikuti pemberitaan media massa yang menghubungkan penyelidikan di Kementan dengan isu politik. Namun, ia menyatakan kesiapannya untuk menjalani proses hukum dengan sikap yang rendah hati, sambil berharap agar hukum ditegakkan dengan benar.

Syahrul seharusnya dimintai keterangan oleh tim penyelidik KPK pada hari ini, tetapi ia tidak dapat hadir karena sedang mengikuti acara G20 di India. Oleh karena itu, ia meminta agar pemeriksaan dijadwalkan ulang pada tanggal 27 Juni 2023. Syahrul menegaskan bahwa ia akan bersikap kooperatif dan menghormati proses hukum yang sedang berlangsung.

Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK, Ali Fikri, mengatakan bahwa KPK akan segera mengirimkan surat undangan kepada Syahrul. Ia dijadwalkan untuk memberikan keterangannya pada Senin, 19 Juni 2023, minggu depan. KPK berharap dan yakin bahwa Syahrul akan hadir pada undangan tersebut.

Sebelumnya, KPK telah menyatakan bahwa mereka sedang menyelidiki dugaan korupsi di Kementan, namun belum mengungkapkan obyek penyelidikan tersebut untuk alasan keamanan penyelidikan.

KPK juga telah meminta keterangan dari puluhan orang, termasuk aparatur sipil negara (ASN) dan pejabat di Kementan. Mereka juga telah mengumpulkan bahan keterangan sebagai calon barang bukti. KPK kemudian menjadwalkan permintaan keterangan dari Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo pada Jumat, 16 Mei 2023.(*)

Dapatkan berita terbaru di Katasulsel.com