Sidrap, katasulsel.com — H. Bahar Yahya, seorang tokoh penting dengan latar belakang sebagai entrepreneur, telah membuat gelombang di Kabupaten Sidrap dengan julukan “Raja Parfum”. Dalam sebuah wawancara yang digelar di Warkop Hadide, Sabtu, 13 April 2024, Bahar Yahya mengungkapkan visi dan kesediaannya untuk terlibat dalam dinamika politik Sidrap.
Menurut Bahar Yahya, Sidrap membutuhkan pemimpin yang sungguh-sungguh tulus dalam upaya memajukan daerah serta meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Dalam pandangannya, pemimpin Sidrap yang akan datang harus memiliki konsep dan komitmen yang kuat untuk memperbaiki kondisi Sidrap.
“Jujur, Sidrap mengalami kemunduran, terutama dari segi akhlak. Saat ini, kita nyaris kehilangan nilai-nilai luhur seperti mappatabe dan lainnya, disebabkan oleh pergaulan dan pengaruh-pengaruh buruk dalam tatanan kehidupan yang semakin modern,” ungkap Bahar Yahya dengan nada prihatin.
Ketika ditanya mengenai kesiapannya untuk ikut bertarung dalam Pilkada Sidrap, Bahar Yahya menegaskan bahwa dirinya siap dan konsisten untuk berkompetisi. Namun demikian, ia menegaskan bahwa ia tidak akan memaksakan diri.
“Saya siap, tapi perlu saya sampaikan bahwa saya bukanlah orang yang ambisius untuk sebuah jabatan. Mengapa? Karena saya sudah menjadi pemimpin minimal dalam memimpin perusahaan saya sendiri. Saya hanya ingin memperbaiki,” tegas Bahar Yahya.
Komentar Bahar Yahya tersebut mencerminkan sikapnya yang memiliki kesadaran akan tanggung jawab, tanpa terjebak dalam ambisi politik yang mungkin bisa merusak esensi kepemimpinan. Bahar Yahya tampaknya memilih untuk fokus pada upaya perbaikan dan pembangunan, tanpa terlalu terpaku pada jabatan.
Dengan berbagai pandangan dan komitmennya, Bahar Yahya muncul sebagai sosok yang memperkaya panggung politik Sidrap, menawarkan alternatif kepemimpinan yang berlandaskan pada integritas dan kesederhanaan.
Reaksi masyarakat terhadap pernyataan Bahar Yahya pun bermacam-macam. Sebagian besar mendukungnya, melihatnya sebagai pilihan yang segar di tengah arus politik yang kerap kali terperangkap dalam ambisi kekuasaan semata. Namun, tak sedikit pula yang skeptis, meragukan kemampuan seorang pengusaha untuk memimpin sebuah daerah yang membutuhkan keahlian administratif dan pemerintahan yang khusus.

Dalam menjawab keraguan tersebut, Bahar Yahya menegaskan bahwa pengalamannya sebagai pemimpin perusahaan memberinya wawasan yang cukup untuk mengelola dan memimpin sebuah daerah. “Pengalaman saya dalam mengelola perusahaan telah mengajarkan saya banyak hal tentang kepemimpinan, manajemen, dan pengambilan keputusan yang tepat. Saya yakin hal-hal tersebut dapat saya terapkan dalam memimpin Sidrap,” katanya meyakinkan.
Tidak hanya itu, Bahar Yahya juga berjanji untuk mengedepankan partisipasi masyarakat dalam setiap keputusan yang diambil. Menurutnya, keberhasilan pembangunan sebuah daerah tidak hanya ditentukan oleh kemampuan pemimpin, tetapi juga oleh dukungan dan partisipasi aktif masyarakat itu sendiri.
“Saya ingin membuka ruang partisipasi masyarakat yang lebih luas. Saya percaya bahwa masyarakat Sidrap memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam pembangunan daerahnya sendiri. Saya akan mendorong keterlibatan mereka dalam proses pengambilan keputusan dan implementasi program-program pembangunan,” ujarnya.
Pernyataan Bahar Yahya tersebut menuai apresiasi dari berbagai kalangan, yang melihatnya sebagai langkah yang tepat dalam menjawab tantangan pembangunan di Sidrap. Dengan komitmen untuk memperbaiki dan memajukan daerah tanpa terpengaruh oleh ambisi politik yang sering kali menghalangi proses pembangunan, Bahar Yahya muncul sebagai salah satu kandidat yang patut dipertimbangkan dalam Pilkada Sidrap mendatang. (edybasri)