banner 650x65

Makassar, Katasulsel.com — Hotman Paris Hutapea, pengacara yang terkenal dengan kasus-kasusnya, meminta maaf atas kontroversi yang timbul pasca peresmian W Super Club di Kota Makassar. Dalam sebuah video yang beredar, Hotman mengaku tidak menyangka bahwa pernyataannya akan menimbulkan reaksi negatif dari warga Makassar.

“Saya Hotman Paris dengan ini menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya apabila ada kesalahpahaman atau ketersinggungan akibat ucapan saya saat peresmian W Super Club di Makassar, di mana saya mengajak para wanita untuk berdansa,” ujar Hotman dalam video tersebut.

Hotman menegaskan bahwa ia tidak bermaksud untuk melecehkan wanita-wanita Makassar atau Bugis, serta merasa sangat menyesal atas segala kontroversi yang terjadi akibat pernyataannya.

“Sekali lagi, saya ingin meminta maaf kepada semua pihak yang merasa tersinggung dengan perkataan saya. Saya mencintai rakyat Indonesia, termasuk Makassar,” tegasnya.

Usai meminta maaf, Hotman juga mengungkit kontribusinya dalam memberikan bantuan hukum kepada warga Makassar, yang ia nyatakan telah ia lakukan selama berada di kota tersebut.

Sebelumnya, Hotman Paris Hutapea meresmikan W Super Club di Makassar, yang berlokasi di kompleks Center Point of Indonesia (CPI). Menurut penjelasan dari Hotman, W Super Club ini merupakan tempat hiburan dan restoran yang ditujukan untuk kalangan elite di Makassar.

Namun, kehadiran klub malam ini tidak lepas dari sorotan dan kontroversi dari berbagai pihak. Beberapa kalangan mengkhawatirkan dampak sosial dan budaya yang mungkin timbul dari keberadaan tempat hiburan tersebut, sementara beberapa pihak seperti PD Muhammadiyah Makassar menolak kehadirannya.

Ketua PD Muhammadiyah Makassar, K.H. Muh. Said. Abd. Shamad, menyatakan bahwa Muhammadiyah sangat menyayangkan adanya peresmian tempat hiburan malam tersebut. Said menekankan bahwa Muhammadiyah bertujuan untuk menegakkan ajaran Islam, sehingga kehadiran klub malam tersebut dianggap dapat berdampak negatif terhadap moral dan agama masyarakat.

Said juga menyampaikan bahwa Muhammadiyah akan berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Provinsi (Pemprov), untuk mengevaluasi kehadiran klub malam tersebut. Muhammadiyah juga akan melibatkan pimpinan wilayah Muhammadiyah Sulsel, Majelis Ulama Indonesia (MUI), pimpinan Nahdlatul Ulama (NU), dan Forum Kerukunan Ummat Beragama (FKUB) dalam menentukan sikap bersama terkait masalah ini.

Dengan demikian, kontroversi terkait peresmian W Super Club di Makassar masih menjadi perbincangan hangat di masyarakat, sementara berbagai pihak terus berupaya mencari solusi yang dapat mengakomodasi kepentingan dan keberagaman masyarakat Makassar.(edybasri)

banner 650x900