banner 600x50

Jakarta, katasulsel.com — Siapa yang tidak tahu tentang momen bersejarah saat bendera merah putih pertama kali berkibar di langit Indonesia?

Tapi tahukah Anda siapa sebenarnya tokoh-tokoh di balik pengibaran bendera tersebut?

Terungkap bahwa Latief Hendraningrat, Sastro Kusumo, dan Surastri Karma (SK) Trimurti memiliki peran penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia! Inilah kisah mereka yang mungkin tidak Anda ketahui!

Latief Hendraningrat adalah nama yang tak asing bagi mereka yang mencintai sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Sebagai prajurit Pembela Tanah Air (PETA), Latief tidak hanya dikenal sebagai seorang pejuang melawan penjajahan Jepang, tetapi juga sebagai salah satu pengibar bendera merah putih pertama kali.

Pada 17 Agustus 1945, saat proklamasi kemerdekaan digemakan di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta (kini Jalan Proklamasi), Latief Hendraningrat bersama Suhud mengibarkan bendera Merah Putih, menandai awal era baru bagi bangsa Indonesia.

banner 250x250

Namun, tahukah Anda bahwa selain Latief Hendraningrat, ada dua tokoh lain yang memiliki peran tidak kalah penting dalam sejarah ini?

Sastro Kusumo adalah salah satu nama Besar di Balik Proklamasi Kemerdekaan.

Sastro Kusumo, yang sering kali terlupakan dalam narasi sejarah, sebenarnya merupakan tokoh kunci dalam proses pengibaran bendera Merah Putih.

Meskipun peran langsungnya dalam pengibaran bendera mungkin kurang dikenal, kontribusi dan dedikasinya dalam mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia sangatlah signifikan.

Sastro Kusumo adalah salah satu individu yang memberikan dukungan tak ternilai selama masa-masa kritis perjuangan melawan penjajahan.

Surastri Karma (SK) Trimurti: Jurnalis Perempuan yang Terlibat dalam Momen Bersejarah

Surastri Karma, atau yang lebih dikenal sebagai SK Trimurti, adalah sosok luar biasa lainnya yang terlibat dalam momen bersejarah tersebut.

Sebagai seorang jurnalis wanita yang aktif selama periode perjuangan kemerdekaan, SK Trimurti memberikan dukungan melalui laporan-laporan kritis dan tulisannya yang memotivasi rakyat Indonesia.

Meskipun perannya mungkin tidak langsung terkait dengan pengibaran bendera, peran SK Trimurti dalam mendukung dan menyebarluaskan semangat kemerdekaan Indonesia patut diacungi jempol.

Saat itu, tanggal 17 Agustus 1945, menjadi titik balik sejarah ketika bendera Merah Putih pertama kali dikibarkan di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta.

Proklamasi Kemerdekaan yang diproklamasikan oleh Soekarno dan Hatta menjadi saksi sejarah bahwa Indonesia akhirnya merdeka dari penjajahan.

Latief Hendraningrat dan Suhud, bersama dengan tokoh-tokoh lainnya yang turut berjuang, adalah pahlawan yang tak ternilai.

Pentingnya mengungkap fakta-fakta ini adalah untuk menghargai dan mengingat kontribusi para pahlawan yang mungkin namanya kurang dikenal oleh masyarakat umum.

Dengan memahami peran setiap tokoh dalam sejarah, kita dapat lebih menghargai perjalanan panjang bangsa Indonesia menuju kemerdekaan.

Mereka yang mengibarkan bendera Merah Putih bukan hanya simbol perjuangan, tetapi juga representasi dari dedikasi dan keberanian yang patut kita teladani.(*)