banner 600x50

Qingdao, katasulsel.com – Langit malam di Qingdao Youth Football Stadium mendadak kelam. Tim Garuda tumbang, tersandung di laga keempat Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Selasa (15/10) malam itu, tuan rumah China menghadirkan pil pahit. Skor 2-1, cukup untuk membuat Indonesia pulang tertunduk.

Kekalahan perdana. Peringkat melorot ke posisi lima, sejajar China, hanya dibedakan oleh selisih gol. Meski sama-sama punya tiga poin, kedua tim kini terlibat dalam pertarungan yang lebih panas.

Persaingan di Grup C semakin sengit. Siapa yang lebih dulu bangkit?

Taktik Shin Tae-yong: Percikan Asa, Gumpalan Gugup

Pelatih Shin Tae-yong meracik komposisi pemain yang tak biasa. Maarten Paes, sang benteng terakhir, berdiri di bawah mistar.

Di depannya, pertahanan dijaga Asnawi Mangkualam, Jay Idzes, Mees Hilgers, dan Calvin Verdonk. Sisi lapangan dipenuhi Shayne Pattynama dan Nathan Tjoe-A-On. Dan di depan, Witan Sulaeman, Rafael Struick, serta Ragnar Oratmangoen diharapkan jadi penembus.

China? Tak kalah cerdik. Wang Dalei menjaga gawang, didukung Li Lei dan Tyias Browning di lini belakang. Ujung tombaknya, Zhang Yuning, terus mengincar celah di lini pertahanan Indonesia.

Babak Pertama: Kesalahan yang Menampar

Sejak menit pertama, Garuda mengepak. Menyerang cepat, penuh tekanan. Menit 10, Ragnar Oratmangoen hampir mencatatkan gol, namun bola hanya melintas tipis di atas mistar. Seperti burung yang tersesat di angin.