banner 600x50

Di Kampung Kalua, Sidrap, senja selalu datang dengan cerita. Kisahnya terlukis indah saat Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan menginjakkan kaki disana

Oleh: Edy Basri

SORE itu, Selasa, 29 Oktober 2024 penuh inspirasi. Kisahnya berawal dari deru kendaraan yang berhenti di pinggir desa.

Tepat pukul 15.55 WITA, mobil-mobil itu tiba membawa tamu tak biasa. Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan, SH., S.I.K., M.H., M.Si, bersama Ny. Yunita Yudhiawan dan rombongan, turun dengan tenang.

Ada yang lain di wajah mereka—penuh harapan, namun ada juga keheningan yang melekat.

Kapolda dan rombongan disambut warga, di tengah udara sore yang mengalir lambat.
Pendampingnya, Kapolres Sidrap, AKBP Dr. Fantry Taherong, ikut menyapa mereka yang menanti di sana.

Setiap langkah membawa tujuan. Kampung ini bukan sekadar persinggahan; ini soal memberi kehidupan, soal rumah, dan segenggam harapan.

Pukul 16.15 WITA, suara-suara mulai tenang, berganti dengan tatapan penuh rasa syukur.

Kapolda menyerahkan kunci rumah layak huni kepada Per. I Tira. Rumah baru, kehidupan baru.

Di sebelahnya, tumpukan sembako menanti untuk dibagikan. Paket-paket itu diserahkan pada tangan-tangan yang telah bekerja keras.

Di antaranya: Patta, I Nari, I Code, Puang Calli, Dalmia, Wa Canno, Tappa Tappa, Landape, I Tina, dan I Bengnga.

Nama-nama yang bagi Kapolda bukan sekadar deretan panggilan, tapi wajah-wajah yang membawa cerita hidup.

Ketika Kapolda menyerahkan kunci itu, senyum mengembang di wajah I Tira. Tapi senyum itu mengandung sesuatu yang lebih dalam—rasa lega, rasa aman.