Soppeng, katasulsel.com — Seperti bendungan yang bocor perlahan, kasus ini mulai terkuak. Kejaksaan Negeri (Kejari) Soppeng, Sulawesi Selatan, kini menyoroti proyek besar rehabilitasi Daerah Irigasi (D.I) Leworeng senilai Rp 17,4 miliar.
Proyek yang seharusnya menjadi aliran harapan bagi petani justru berubah menjadi ironi. Anggaran besar itu diduga mengalir ke arah yang salah.
Setelah melalui serangkaian penyelidikan sejak Juli 2024, status kasus ini resmi naik ke tahap penyidikan pada 30 Januari 2025. Kepala Seksi Intelijen Kejari Soppeng, Rekafit, menyatakan bahwa tim penyelidik menemukan indikasi kuat adanya penyimpangan.
“Realisasi volume pekerjaan tidak sesuai dengan kontrak. Beberapa pekerjaan bahkan tidak direalisasikan sama sekali oleh pelaksana,” ungkapnya tegas.
Proyek ini, yang dikelola oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Sulawesi Selatan, dikerjakan oleh PT Ananta Raya Perkasa sejak 22 Juni 2020 dengan durasi 180 hari kerja.
Namun, hasilnya jauh dari harapan. Saluran irigasi yang seharusnya menjadi nadi produktivitas pertanian justru tidak berfungsi maksimal. Akibatnya, tujuan utama proyek—meningkatkan perekonomian masyarakat—gagal tercapai.
Seperti membongkar lembaran teka-teki, Kejari telah memeriksa 19 saksi untuk mengungkap kebenaran.
“Penyidik masih melakukan serangkaian tindakan guna mengumpulkan alat bukti yang lebih kuat. Langkah ini penting untuk memperjelas dugaan tindak pidana dan mengidentifikasi siapa tersangkanya,” ujar Rekafit.
Lanjut..
- anggaran bocor
- anggaran tak tepat sasaran
- audit proyek
- dana negara
- dana proyek hilang
- dugaan penyelewengan
- indikasi korupsi
- irigasi Leworeng
- Kasus Hukum
- Kasus Korupsi
- Keadilan Untuk Rakyat
- Kejari Soppeng
- Kejati Sulsel
- korupsi irigasi
- mafia proyek
- masalah infrastruktur
- pembangunan irigasi
- pembangunan mangkrak
- Penegakan Hukum
- penyelidikan Kejari
- penyidik kejaksaan
- penyidikan korupsi
- penyimpangan anggaran
- proyek bermasalah
- proyek fiktif
- proyek gagal
- proyek merugikan petani
- rehabilitasi irigasi
- transparansi anggaran
- uang rakyat
Tinggalkan Balasan