Logo Katasulsel
πŸ”Š Klik untuk dengar suara
Logo Overlay
πŸ”΄ Tiga Tahun Cinta Hancur dalam Sehari, Dia Kabur Patah Hati, Lalu Sang CEO Muncul πŸ”΄ Kat-Tv dan Katasulsel.com Membutuhkan Jurnalis, Silakan Hubungi 082348981986 (Whatsapp) πŸ”΄

Timnas Indonesia 1-0 China, Skor Kecil Antar ke Ronde 4

Timnas Indonesia 1-0 China, Skor Kecil Antar ke Ronde 4

Jakarta, katasulsel.com — Bukan cuma soal menang. Bukan soal satu gol. Ini bukan pertandingan biasa. Ini tentang langkah. Tentang bagaimana sepak bola Indonesia perlahan menggeser sejarahnya sendiri.

Di Gelora Bung Karno, Kamis malam (5/6), Timnas seperti ditarik oleh dua kutub magnet: satu ke masa lalu penuh keraguan, satu ke masa depan yang mulai menjanjikan. Dan hasilnya? 1-0 atas China. Skor kecil. Dampak besar.

Patrick Kluivert, pelatih kepala, tidak bisa memainkan Maarten Paes. Tapi keputusan memberi debut untuk Emil Audero bukan spekulasi. Itu pesan. Bahwa kini, Garuda punya kedalaman. Punya kelas.

Dari peluit pertama, Indonesia bermain dengan tensi tinggi. Tapi bukan tanpa cacat. Beberapa kesalahan umpan, tempo yang tak stabil, dan keputusan yang terburu-buru menghiasi babak pertama. Tapi bola tidak pernah peduli siapa lebih cantik. Yang penting siapa lebih tajam.

Menjelang jeda, Ricky Kambuaya dijatuhkan di kotak terlarang. Stadion terdiam sejenak. Lalu bergemuruh. Ole Romeny maju. Satu langkah, satu napas, satu tembakan. Gawang Wang Dalei jebol.

Itu bukan sekadar gol. Itu momen. Itu pengungkit kepercayaan. Di papan skor tertulis 1-0. Tapi di hati penonton, itu seperti 5-0.

China mencoba bangkit di babak kedua. Tapi seperti mobil mewah kehabisan bensin, mereka punya bentuk tapi tak punya daya dorong. Passing mereka rapiβ€”375 kali mengalirkan bola dengan akurasi 84%. Tapi tak ada ruh. Tak ada niat menusuk.

Satu-satunya peluang emas datang dari sepakan Wang Yudong. Tapi tiang gawang menolak perubahan. Seolah malaikat ikut menjaga jalur Garuda malam itu.

banner 300x600

Di sisi lain, Indonesia membalas lewat serangan balik. Yakob Sayuri nyaris menambah keunggulan. Egy juga. Tapi penyelesaian akhir masih jadi PR.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup