Logo Katasulsel
๐Ÿ”Š Klik untuk dengar suara
Logo Overlay
๐Ÿ”ด Tiga Tahun Cinta Hancur dalam Sehari, Dia Kabur Patah Hati, Lalu Sang CEO Muncul ๐Ÿ”ด Kat-Tv dan Katasulsel.com Membutuhkan Jurnalis, Silakan Hubungi 082348981986 (Whatsapp) ๐Ÿ”ด

Nenek dan Cucu Tewas Terjebak di Tengah Amukan Api di Makassar

Makassar, Katasulsel.com โ€“ Suasana siang yang biasanya tenang di Jalan Sabutung Baru, Kelurahan Pannampu, mendadak berubah menjadi kepanikan massal, Kamis, 12 Juni 2025.

Api melahap tiga rumah warga dalam hitungan menit. Asap hitam menggumpal ke langit, dan teriakan warga saling bersahutan.

Tapi di balik semua itu, ada kisah yang lebih menyayatโ€”seorang nenek dan cucunya meregang nyawa, terperangkap di pojok rumah yang terkunci rapat oleh kobaran api.

Nenek S, 56 tahun, dan cucunya Madinah yang baru berusia dua tahun, ditemukan sudah tak bernyawa.

Mereka ditemukan petugas dalam posisi berpelukan, di sudut bangunan yang paling terlindung, tapi ternyata paling sulit dijangkau.

Saat api melalap habis sisi depan rumah, mereka tak sempat lagi menyelamatkan diri. Seperti ingin melindungi sang cucu di detik-detik terakhir, sang nenek memeluknya erat, sampai akhir.

Penyebabnya diduga kuat dari korsleting listrik. Satu percikan kecil dari kabel tua cukup untuk menyulut material rumah yang sebagian besar dari kayu dan tripleks. Kombinasi sempurna bagi api untuk menjalar cepat.

Apalagi, posisi rumah berdempetan. Tidak ada ruang bagi api untuk berhenti.

banner 300x600

Pemadam kebakaran tiba tak lama setelah laporan diterima. Tapi akses jalan yang sempit membuat mobil pemadam harus tertahan. Api sudah lebih dulu menyebar. Petugas pun harus bekerja ekstra, bukan cuma memadamkan api, tapi juga menyisir puing-puing, memastikan tak ada korban tertinggal.

Kebakaran ini, secara teknis, termasuk kejadian dengan risiko tinggi. Dalam dunia kebencanaan, dikenal istilah high-density fire zonesโ€”wilayah padat penduduk dengan struktur bangunan rapat dan mudah terbakar.

Di zona seperti inilah, satu kesalahan kecil bisa berujung tragedi besar.

Warga sekitar kini mulai bergotong royong membersihkan sisa kebakaran. Sementara itu, keluarga korban masih syok. Tak ada yang menyangka, momen haru nenek-cucu itu adalah perjumpaan terakhir mereka di dunia.

Kini, yang tersisa hanya abu dan duka. Tapi dari tragedi ini, satu pelajaran bisa dipetik: pentingnya sistem instalasi listrik yang aman, dan pentingnya kesiapan menghadapi kebakaran, sekecil apa pun pemicunya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup