Pensiun Itu, Yaaa… Pensiun
Pensiun itu mestinya jeda. Bukan sambungannya karier, tapi titik untuk berhenti sejenak.
Oleh : Edy Basri
MENGHELA napas panjang setelah perjalanan panjang.
Mengganti rapat dengan renungan, mengganti target dengan taman kecil di halaman rumah, mungkin itulah definisi pensiun yang diketahui banyak orang.
Tapi rupanya, definisi itu sudah lama direvisi.
Kini, pensiun hanyalah bab baru — di buku yang tak pernah benar-benar ditutup.
Beberapa dari mereka, yang selama ini mengelola negara, tak benar-benar pergi saat waktunya tiba.
Mereka hanya berpindah ruang.
Dari gedung kementerian ke gedung BUMN.
Dari rapat kabinet ke rapat direksi.
Dari tugas negara ke tugas entah-untuk-siapa.
Ada yang menyebutnya pengabdian berlanjut.
Istilah yang indah.
Tapi tak semua yang indah itu tulus.
Kadang, itu hanya nama lain dari: “Saya belum mau berhenti.”
Kursi-kursi di perusahaan milik negara pun perlahan dipenuhi nama-nama familiar.
Wajah-wajah yang semestinya sedang menikmati masa tenang,
kini malah ikut sibuk menentukan arah korporasi.
Apakah mereka tak lelah?
Atau mungkin… terlalu nyaman untuk benar-benar pergi?

Bersambung…
📢 Ikuti Katasulsel.com di WhatsApp!
Dapatkan berita terpercaya dan update setiap hari langsung di ponsel Anda.
👉 Klik di sini & tekan Ikuti