Kamu Wartawan Yah? Dahlan Iskan Lalu Ajak Saya Naik Heli Sidrap ke Bone…
Saya pernah membaca tulisannya yang menyebut: “Jurnalis itu seperti petani. Menanam kata, memanen makna.” Dan ia, dalam banyak hal, memang tak pernah benar-benar berhenti menjadi jurnalis. Hanya saja, kali ini medan liputannya adalah negara, dan deadline-nya adalah sejarah.
Kenangan dari Langit, Jejak di Padang Sapi
Kini, lebih dari satu dekade sejak momen itu, PT Buls telah berubah. Dahlan pun telah kembali ke dunia tulisannya. Tapi bagi saya, hari ketika helikopter itu mendarat di Sidrap bukan sekadar catatan kunjungan seorang menteri. Ia adalah pelajaran tentang kesederhanaan dalam kuasa, tentang mendengar lebih dulu sebelum mengatur, tentang turun ke bawah sebelum naik ke atas.
Dan tentu, tentang bagaimana seorang Dahlan Iskan tak pernah lupa dari mana ia berasal—dunia berita, dunia kita. (*)