Sidrap, katasulsel.com — Di tengah gemuruh air banjir yang membelah Desa Leppangen, Kecamatan Pitu Riase, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, terdengar langkah tegap seorang prajurit TNI-AD, Senin, 6 Mei 2024.
Namanya, Serda Muh Lubis, seorang Babinsa dari Koramil 1420-05/Dua Pitue. Tanpa ragu, tanpa henti, dia melangkah mempertaruhkan segalanya demi membawa bantuan kepada warga terdampak bencana
Meski akses jalan sudah terputus, meski kendaraan tak lagi mampu menembus genangan, semangat tak surut terpancar dari langkah Serda Muh Lubis. Ditemani oleh beberapa warga, dia berhasil menembus segala rintangan dengan menggunakan trail, dan jika harus, dengan langkah kaki yang tegas.
“Pendistribusian bantuan sembako dari Kodim 1420/Sidrap kepada warga untuk sementara masih di Dusun 3, 5, 7, dan 8 Desa Leppangeng,” ungkapnya dengan penuh keihklasan.
Namun, tantangan baru menanti di Dusun 4 dan 6, di mana akses jalan telah tertutup oleh tanah longsor. Namun, keyakinan dan semangat tak pernah padam dalam hati Serda Muh Lubis, dia siap untuk berjalan kaki menuju titik-titik terdampak.
Di balik gemuruh bencana, ada suara-suar yang memberi harapan. Dandim 1420/Sidrap, Letkol Inf Andika Ari Prihantoro, SE., M.I.Pol., mengungkapkan apresiasinya pada dedikasi tak kenal lelah Babinsa-nya.
Namun, di tengah pujian, terukir pesan penting dari sang komandan: keamanan tetap menjadi prioritas utama. Wilayah yang terdampak bukan hanya oleh banjir, tapi juga tanah longsor, menuntut kewaspadaan ekstra.
“Semoga bantuan yang kami berikan dapat meringankan beban para korban bencana alam banjir dan tanah longsor di wilayah binaan kami,” ucap Dandim, sambil menguatkan harapan dalam setiap kata.
Di balik layar media ini, terpapar sebuah kisah perjuangan yang tak kenal lelah. Seorang prajurit, dengan segala keikhlasan dan keberanian, berdiri tegak di tengah bencana.
Serda Muh Lubis, namanya, kini menjadi simbol harapan bagi warga terdampak. Dan dalam setiap langkahnya, dia membawa tidak hanya bantuan fisik, tapi juga cahaya harapan bagi mereka yang terjebak dalam kegelapan bencana.
Tinggalkan Balasan