Syahar Bicara Kemiskinan di Sidrap: Bukan Sekadar Angka, Tapi Luka Kolektif
Sidrap, Katasulsel.com โ Di Rujab Bupati yang semarak cahaya, Bupati Syaharuddin Alrif bicara dari dalam luka. Tentang masa kecilnya yang miskin. Tentang derita orang-orang yang dilupakan sistem.
Di depan ratusan hadirin dari BPJS, Bulog, OPD, ormas Islam, PKK, Tagana, dan para kepala desa, ia tidak menyampaikan pidato formal. Ia berkisah. Tentang rasa perih melihat warga miskin dicueki oleh negara.
โMiskin itu bukan hanya status ekonomi. Tapi soal harga diri yang dirampas,โ katanya. Kalimat itu membuat seisi ruangan hening.
Syahar menyorot sektor pendidikan dan kesehatan secara tajam. Ia ingin semua anak masuk sekolah, semua orang miskin dilayani di rumah sakit tanpa ditanya kartu. Ia bahkan akan menerapkan jam malam untuk anak-anak hingga jam 22.30, sebagai bentuk pengendalian sosial.
Di sektor pemerintahan desa, ia bicara keras. โJangan duduk manis di kantor. Turun ke lapangan. Kalau hanya bisa teori, berhenti saja,โ tegasnya.
Malam itu bukan hanya rakor. Tapi rekonsiliasi nurani. Ia mengajak semua untuk redefinisi peran mereka. PKK harus berhenti menari-nari. โTurun dan lihat berapa anak yang tidak sekolah!โ katanya. (*)
Editor: Edy Basri / Reporter: Harianto