Nelayan Sidrap Ceritakan Detik-Detik Tenggelamnya Korban “Kita Bisa Tenggelam Ini..”
Ini hanyalah ilustrasi perahu yang tenggelamSidrap, katasulsel.com — Setelah lebih dari 15 jam pencarian intensif, nelayan asal Desa Teteaji, Kecamatan Tellu Limpoe, yang dilaporkan hilang di Danau Sidenreng akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Korban, Asdil alias Mole’e (30), ditemukan pada Jumat pagi (25/7/2025) pukul 07.21 WITA, sekitar 100 meter dari titik awal ia dilaporkan tenggelam.
Tim gabungan yang terdiri dari BPBD Sidrap, Basarnas Pos Parepare, TRC-PB Sidrap, SAR UNM, Polsek Tellu Limpoe, Babinsa dan Babinkamtibmas Desa Teteaji, serta warga dan relawan bekerja sepanjang malam tanpa henti demi menemukan korban.
Peristiwa tragis ini bermula pada Kamis (24/7/2025) pukul 16.00 WITA, saat korban bersama rekannya, Ismail (23), pergi melaut menggunakan perahu kecil untuk mencari ikan. Mereka sudah terbiasa menjaring di area danau tersebut, namun sore itu, kondisi danau mulai bergelombang, angin bertiup kencang, dan awan mendung menggantung.
Menurut penuturan Ismail, air mulai masuk dari bagian bawah perahu yang retak, sementara ombak kecil terus mendorong kapal mereka hingga oleng.
“Awalnya kami panik karena air masuk terus. Saya berusaha ceburkan air keluar pakai gayung, tapi tak tertahankan. Lalu Asdil bilang, ‘Kita bisa tenggelam ini’—dan tanpa pikir panjang dia langsung loncat,” ujar Ismail saat ditemui usai proses evakuasi.
Ismail mengaku sempat berteriak memanggil rekannya agar tetap tenang dan berpegangan pada perahu seperti yang ia lakukan. Namun dalam kondisi panik dan ombak yang terus menghantam, Asdil terlihat berusaha berenang menjauh, sebelum akhirnya hilang ditelan danau.
“Saya tidak bisa bantu apa-apa, saya hanya bisa bertahan sambil berteriak minta tolong ke daratan, sampai ada warga yang lihat dan datang bantu,” tambahnya dengan suara bergetar.
Laporan kehilangan diterima Kepala Pelaksana BPBD Sidrap, H. Sudarmin, yang langsung memimpin koordinasi pencarian. Evakuasi dilakukan secara terpadu sejak Kamis sore hingga Jumat pagi.
Tragedi ini mengguncang warga Teteaji, yang mengenal Asdil sebagai sosok muda yang rajin dan pekerja keras. Sejumlah kerabat korban menangis histeris saat jenazah berhasil ditemukan dan dievakuasi ke rumah duka.
Pihak berwenang mengimbau masyarakat, khususnya para nelayan tradisional, agar selalu memperhatikan kondisi cuaca, mengecek kelayakan perahu, dan mengutamakan keselamatan saat hendak melaut, terlebih menjelang musim angin timuran yang rawan gelombang. (*)
Editor: Harianto
Pos Terkait
Trending Post
Tidak ada komentar