DEMA IAI Rawa Aopa Bertemu Pimpinan, Bahas Masa Depan dan Merah Putih

Katasulsel.com
27 Jul 2025 11:32
Feature 0 32
3 menit membaca

Pagi itu, di sebuah ruang kampus yang tak terlalu megah tapi penuh semangat, suara-suara muda mulai berdiskusi.

Oleh: Tipue Sultan

Sepertinya, Ini bukan soal tugas kuliah atau drama organisasi, tapi tentang masa depan. Tepatnya, masa depan kampus dan bangsa—dua kata besar yang sedang dirancang oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Institut Agama Islam (IAI) Rawa Aopa Konawe Selatan, Jumat, 27 Juli 2025.

Pertemuan ini bukan rutinitas basa-basi. Bukan pula agenda formalitas yang selesai di meja dokumentasi. Ada yang hidup di dalamnya. Sebuah niat tulus untuk membangun. DEMA datang bukan untuk minta izin membuat acara, tapi membawa gagasan, menawarkan program, dan mengajak pimpinan institut untuk turun tangan bersama.

Di hadapan Rektor IAI Rawa Aopa, Dr. Ismail Suardi Wekke, dan jajaran wakil rektor, para pengurus DEMA menyampaikan program kerja yang, meskipun berasal dari kampus kecil di Konawe Selatan, punya nafas panjang ke masa depan. Pelatihan soft skills, workshop kewirausahaan, pengabdian masyarakat, dan forum-forum keilmuan bukan hanya sekadar kegiatan. Ini adalah investasi sosial, jembatan antara bangku kuliah dan realitas kehidupan.

Yang membuat suasana semakin cair, tak ada jarak yang terlalu tinggi antara mahasiswa dan pimpinan. Diskusi mengalir seperti air di musim hujan. Terus mengalir, penuh muatan. Kadang bercampur kritik halus, kadang berisi apresiasi. Tapi semuanya jujur dan hangat.

Rektor Ismail Suardi Wekke merespons dengan bahasa yang sederhana tapi kuat maknanya: “Kami ingin mahasiswa bukan hanya hadir di kelas, tapi juga menjadi agen perubahan—bukan besok, tapi mulai hari ini.”

Bukan cuma program kerja yang dibahas. Ada pula satu agenda yang menyentuh sisi emosi kolektif: persiapan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-79. DEMA menggagas berbagai ide kreatif. Dari lomba tradisional hingga upacara bendera, dari bakti sosial hingga ajang refleksi. Bukan sekadar euforia Agustusan, tapi ruang untuk menanam kembali nilai-nilai kebangsaan di kalangan mahasiswa.

“Peringatan HUT RI jangan jadi acara simbolik. Jadikan ia kesempatan untuk memahami ulang makna kemerdekaan,” kata Ismail, dengan nada serius tapi penuh harapan.

Pimpinan kampus menyatakan dukungan penuh. Bahkan menyarankan agar semangat Agustus ini jadi momentum pelibatan mahasiswa lebih luas. Agar dari kampus kecil di Aopa ini, berkibar semangat merah putih yang tak kalah dari kampus-kampus besar di kota.

Ismail juga menekankan satu hal penting yang menjadi benang merah pertemuan: kapasitas mahasiswa. Bahwa kampus harus jadi kawah candradimuka, bukan hanya tempat mencetak sarjana, tapi juga melatih pemimpin, pemikir, dan pelaku perubahan. “Karakter, kepemimpinan, dan kepekaan sosial tak bisa diajarkan di ruang kelas saja. Ia butuh ruang aktualisasi. Dan DEMA adalah salah satu ruang itu,” ujarnya.

Di akhir pertemuan, tak ada tepuk tangan berlebihan. Hanya raut wajah yang penuh tekad. DEMA dan pimpinan kampus saling menatap dengan satu pengertian: kerja besar sudah di depan mata. Kampus tak akan berubah karena satu dua program, tapi oleh konsistensi dan sinergi yang tak pernah putus.

Dan di luar ruang pertemuan itu, merah putih sudah mulai berkibar di beberapa sudut kampus. Tanda bahwa meski kita masih mahasiswa, cinta tanah air bisa dimulai dari diskusi kecil dan kerja-kerja sederhana. Karena dari sinilah, perubahan itu bermula. (*)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Media Portal Berita Berbadan Hukum

PT WEPRO DIGITAL INDONESIA
Kemenkum HAM RI
No. AHU-0190238.AH.01.11,

Nomor Induk Berusaha: 0809240015028,
Rekening Perusahaan No: 120-003-000013438-6 (Bank Sulselbar)

Jl. Ganggawa No. 149 Tellu Limpoe, Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan. Phone: +62 823 4898 1986

Email:
katasulsel@mail.com (Redaksi)
katasulsel@mail.com ( Marketing )
katasulsel@mail.com ( Kerjasama )

x
x
x Gabung WhatsApp