IAI Rawa Aopa Konawe Selatan Rampungkan Raker Akademik: Fondasi Baru Menuju Universitas Berbasis Budaya Mutu dan Atmosfer Ilmiah

Konawe Selatan, Katasulsel.com – Institut Agama Islam (IAI) Rawa Aopa Konawe Selatan kembali menorehkan langkah strategisnya dalam penguatan institusi akademik dengan sukses menyelenggarakan Rapat Kerja Akademik (Raker Akademik) pada Sabtu, 26 Juli 2025, di Gedung Akademik Kampus Andoolo. Dalam suasana yang sarat nuansa ilmiah dan komitmen kolektif, forum ini menandai titik balik penting dalam upaya institusionalisasi budaya mutu dan penciptaan atmosfer akademik yang kondusif di lingkungan pendidikan tinggi Islam.

Raker Akademik bukan sekadar rutinitas manajerial tahunan. Ia telah menjelma menjadi ruang deliberatif—forum strategis tempat seluruh elemen kampus berkumpul: dari pimpinan, dekan, kaprodi, hingga dosen dan tenaga kependidikan. Di sinilah terbangun konsensus akademik tentang arah dan langkah pengembangan institusi ke depan, melalui evaluasi menyeluruh atas capaian akademik, serta proyeksi kebijakan berbasis evidensi dan refleksi kritis.

Baca Juga

Dua Dekade Eksis, Siswa di Sidrap Ini Masih Melantai Belajar,: “Berkenan Pak Bupati Berkunjung..”

07 Mei 2025

Dalam sambutan pembukanya, Rektor IAI Rawa Aopa, Dr. Ismail Suardi Wekke, menyampaikan bahwa keberhasilan institusi pendidikan tinggi bukan hanya ditakar dari kuantitas lulusan, melainkan lebih pada quality assurance—kualitas proses belajar-mengajar, daya dukung atmosfer akademik, dan budaya mutu yang tertanam dalam praksis keseharian kampus. Dengan lantang dan jernih, beliau menegaskan bahwa budaya mutu bukan sekadar jargon administratif, melainkan sebuah academic philosophy yang harus merasuk dalam tiap proses, dari hulu hingga hilir.

“Budaya mutu adalah etos kolektif, di mana setiap insan akademik merasa memiliki tanggung jawab moral dan profesional terhadap mutu kerja dan layanan yang diberikan,” ujar Ismail dengan penuh penekanan.

Lebih dari itu, budaya mutu disebutnya sebagai academic soul, ruh institusi yang memberi arah dan makna terhadap semua kegiatan tri dharma perguruan tinggi. Maka dalam semangat continuous improvement, Rektor mendorong penguatan sistem evaluasi internal, quality internal audit, dan mekanisme umpan balik (feedback loop) yang partisipatif, untuk memastikan perbaikan berkelanjutan (kaizen) dalam segala lini.

Baca Juga

Universitas LIA Hadirkan Dimensi Budaya Jepang Lewat Estetika Bentou

18 Jul 2025

Hal mendasar lain yang menjadi penekanan utama adalah pentingnya membangun atmosfer akademik yang inclusive, responsive, dan stimulating. Sebuah ekosistem keilmuan yang mendukung kebebasan berpikir, keberanian berdiskusi, dan kemandirian intelektual—sebuah academic climate yang memungkinkan tumbuhnya ide-ide inovatif dan kolaboratif antara dosen dan mahasiswa.

“Atmosfer akademik bukan hanya tentang ruang fisik yang nyaman, melainkan tentang hubungan sosial yang egaliter, budaya ilmiah yang hidup, serta ruang ekspresi keilmuan yang bebas dari rasa takut dan tekanan,” jelas Ismail.

Untuk mewujudkan hal ini, IAI Rawa Aopa merumuskan sejumlah kebijakan afirmatif: peningkatan akses terhadap digital academic resources, revitalisasi fasilitas perpustakaan, penyelenggaraan scientific forum secara rutin, serta penguatan program academic mentoring untuk mahasiswa. Selain itu, kampus ini juga berkomitmen membangun tradisi research-based education, dengan mendorong keterlibatan aktif dosen dan mahasiswa dalam riset kolaboratif, serta peningkatan kuantitas dan kualitas publikasi ilmiah bereputasi.

Tak hanya berhenti di situ, Raker Akademik juga membahas secara komprehensif lima isu utama:

1. Evaluasi Kurikulum
   Penyesuaian kurikulum berbasis Outcome-Based Education (OBE) dengan menitikberatkan pada relevansi dunia kerja, penguatan kompetensi abad ke-21, serta integrasi nilai-nilai keislaman dalam pengembangan karakter.
2. Peningkatan Kualitas Dosen
   Penguatan faculty development program, pelatihan pedagogik inovatif, peningkatan kapasitas riset, serta fasilitasi dosen dalam studi lanjut dan partisipasi di konferensi internasional.
3. Optimalisasi Fasilitas Akademik
   Pemanfaatan sarana prasarana secara efisien dan berkelanjutan untuk mendukung kegiatan akademik, termasuk integrasi Smart Campus System.
4. Strategi Penerimaan Mahasiswa Baru
   Formulasi strategi promosi yang berbasis pada institutional branding dan digital outreach, guna menarik calon mahasiswa unggulan dari berbagai daerah.
5. Penguatan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
   Dukungan terhadap community-based research, serta pengembangan integrated service learning sebagai bentuk pengabdian yang berdampak langsung bagi masyarakat lokal.

Rapat yang berlangsung dengan dinamika tinggi ini menghasilkan rekomendasi strategis yang menjadi roadmap kebijakan akademik untuk satu tahun ke depan. Termasuk di dalamnya digitalisasi layanan akademik, pembukaan program studi baru yang relevan dengan kebutuhan sosial-keagamaan kontemporer, serta perluasan jejaring kolaborasi dengan perguruan tinggi lain dan dunia industri (triple helix partnership).

Penutupan Raker Akademik ditandai dengan penandatanganan komitmen bersama untuk mengimplementasikan hasil-hasil yang telah dirumuskan. Dalam suasana haru dan optimisme, seluruh peserta menyatukan semangat menuju transformasi IAI Rawa Aopa sebagai center of excellence di bidang pendidikan tinggi Islam.

Dengan semangat kolaboratif, transparansi, dan visi yang berakar kuat pada nilai-nilai akademik, IAI Rawa Aopa Konawe Selatan tak sekadar membangun institusi, melainkan merawat peradaban. Sebuah kampus yang tengah bertumbuh menjadi ruang lahirnya intelektual Muslim yang cerdas, berintegritas, dan siap berkontribusi bagi bangsa dan umat. (*)

Editor: Edy Basri