Kisah Alumni UKM yang ‘Menembus Batas’, dari Das’ad Latif hingga Ismail Suardi Wekke

Katasulsel.com
10 Agu 2025 12:33
ISW Pendidikan 0 126
3 menit membaca

Bangi, katasulsel.com — Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) tidak hanya menjadi kampus riset unggulan di Asia Tenggara, tetapi juga rumah bagi lahirnya figur-figur berpengaruh yang kini mengukir kiprah di berbagai lini kehidupan.

Dari bangku kuliah di Bangi, Selangor, ilmu itu lalu mengalir, melintasi batas negara, dan membentuk pribadi-pribadi yang membawa dampak besar bagi masyarakat.

Dua di antaranya adalah Ustaz Das’ad Latif dan Ismail Suardi Wekke, sosok yang menegaskan bahwa pendidikan sejati selalu berbuah pengabdian.

Nama Ustaz Das’ad Latif sudah akrab di telinga publik Indonesia. Dai asal Makassar ini dikenal karena ceramahnya yang renyah, mengundang senyum, namun sarat nasihat.

Gelar doktor Ilmu Komunikasi yang ia raih di UKM menjadi fondasi kokoh bagi dakwahnya yang menjangkau lintas kalangan.

Das’ad bukan hanya berceramah di masjid dan forum resmi, tetapi juga merambah layar televisi, kanal digital, hingga kampus-kampus.

Di masa pandemi Covid-19, ia turut menggemakan pesan-pesan kesehatan dalam balutan narasi keagamaan yang menyejukkan. Pendekatan ini mencerminkan sintesis antara kedalaman ilmu dan kepekaan sosial yang ia asah selama studi di Bangi.

Di sisi lain, Ismail Suardi Wekke menapaki jalan sunyi namun strategis: pendidikan di wilayah perbatasan dan terluar. Lulusan doktor Pendidikan UKM ini memadukan kiprah akademik, penelitian, dan sociopreneurship pendidikan.

Di Tanah Papua, ia mendirikan The Academia of Papua sebagai pusat gagasan dan penggerak pengembangan SDM lokal. Ismail menggerakkan madrasah, sekolah menengah, dan perguruan tinggi, sambil aktif menulis ratusan publikasi ilmiah dan buku.

Perannya sebagai CEO Al Asri Publisher membuka ruang publikasi ilmiah bagi pendidik dan peneliti di wilayah yang sering luput dari sorotan.

Bagi Ismail, pengalaman belajar di UKM tidak sekadar membekali teori, tetapi membentuk keberanian untuk membangun ekosistem pendidikan di tanah yang jauh dari pusat kekuasaan.

Meski mengambil jalur yang berbeda, keduanya memiliki benang merah yang sama: memanfaatkan ilmu dari Bangi untuk membangun masyarakat.

Das’ad menguatkan karakter dan moral publik lewat dakwah yang komunikatif, sementara Ismail memperluas akses pendidikan di daerah yang membutuhkan sentuhan. Keduanya menjadi cermin bahwa alumni UKM tak hanya kembali dengan gelar, tetapi dengan visi dan tekad untuk melahirkan perubahan.

Selain keduanya, UKM juga melahirkan tokoh-tokoh Indonesia lain yang kini berperan penting di bidangnya. Hamka Hendra Noer, lulusan ilmu politik, kini menjabat Penjabat Gubernur Gorontalo sekaligus Staf Ahli Menteri Pemuda dan Olahraga.

Muhammad David Lung, lulusan sarjana, mengabdi di Turnitin Indonesia sebagai bagian dari pengembangan teknologi pendidikan global. Sementara Emil Akbar, lulusan teknik kimia dan magister bisnis UKM, kini berkiprah sebagai praktisi keuangan global.

Di tangan para alumni ini, UKM menjadi lebih dari sekadar almamater. Ia menjelma mercusuar yang memandu perjalanan panjang, dari lorong kampus di Bangi hingga medan pengabdian di pelosok Nusantara dan dunia. (*)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Media Portal Berita Berbadan Hukum

PT WEPRO DIGITAL INDONESIA
Kemenkum HAM RI
No. AHU-0190238.AH.01.11,

Nomor Induk Berusaha: 0809240015028,
Rekening Perusahaan No: 120-003-000013438-6 (Bank Sulselbar)

Jl. Ganggawa No. 149 Tellu Limpoe, Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan. Phone: +62 823 4898 1986

Email:
katasulsel@mail.com (Redaksi)
katasulsel@mail.com ( Marketing )
katasulsel@mail.com ( Kerjasama )

x
x
x Gabung WhatsApp