Rabu, 01 Okt 2025

Festival Literasi Enrekang

Katasulsel.com
30 Sep 2025 12:44
Enrekang 0 55
2 menit membaca

Enrekang pagi itu ramai. Lebih ramai dari biasanya. Anak-anak berseragam berjalan berkelompok. Guru-guru menenteng map. Pejabat dengan kemeja rapi. Semua menuju satu titik: Festival Literasi Kabupaten Enrekang.

Penulis: Zulfikar

Tidak seperti acara seremonial biasa. Suasananya hidup. Banyak senyum. Banyak tawa kecil. Tidak kaku.

Spanduk besar tergantung di panggung: “Literasi Maju, Enrekang Sejahtera.”

Bupati Yusuf Ritangga hadir. Ia terlihat santai. Sesekali menyalami tamu yang datang. Tidak ada jarak.

Yang datang bukan hanya pejabat. Ada Bunda Literasi. Ada rektor. Ada kepala sekolah. Ada relawan komunitas. Semua bercampur.

Dasar hukum festival memang panjang. Disebut satu-satu. UU, Perda, DPA. Seperti laporan wajib. Tapi orang-orang di kursi belakang tampak tidak peduli. Mereka tahu, yang penting bukan dasar hukumnya. Yang penting adalah semangatnya.

Prof. Dr. Muhammad Jufri juga hadir. Plt Kadis Perpustakaan Provinsi Sulsel. Ia memuji Enrekang. Katanya, ini bukan festival biasa. Ini strategi. Membumikan literasi sampai ke desa-desa.

Bagian paling menarik adalah ketika Bupati bicara soal angka. Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat Enrekang: 94,19. Angka itu tinggi. Lebih tinggi dari rata-rata provinsi. Bahkan jauh di atas angka nasional.

Angka itu membuat banyak orang bertepuk tangan. Tapi saya menoleh ke siswa-siswa di barisan belakang. Mereka hanya tersenyum tipis. Mungkin tidak terlalu paham arti angka. Tapi tanpa sadar, merekalah yang membuat angka itu ada.

Bupati menambahkan: literasi bukan hanya baca tulis. Literasi adalah kemampuan memahami. Menganalisis. Membuat keputusan. Dari literasi lahir kualitas hidup. Dari literasi lahir daya saing daerah.

Saya mengangguk. Benar juga. Apa gunanya punya jalan tol kalau tidak bisa membaca rambu? Apa artinya punya pabrik kalau pekerjanya tidak bisa menganalisis informasi?

Festival itu jadi semacam panggung simbolik. Ada lomba. Ada diskusi. Ada pertemuan lintas komunitas. Tapi lebih dari itu: festival ini adalah pengingat.

Bahwa literasi bukan barang mewah. Bukan pula sekadar slogan. Ia kebutuhan sehari-hari.

Ketika acara usai, saya keluar. Di luar pagar, beberapa siswa memotret spanduk festival. Ada yang selfie. Ada yang langsung unggah ke media sosial.

Saya tersenyum. Barangkali beginilah wajah literasi hari ini. Tidak selalu dengan buku tebal. Kadang cukup dengan satu foto. Tapi maknanya menular cepat.

Saya pun pulang dengan pikiran sederhana: Enrekang tidak sedang membuat acara. Enrekang sedang membuat masa depan. Dari literasi. Dari kata-kata. Dari semangat membaca.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Media Portal Berita Berbadan Hukum

PT WEPRO DIGITAL INDONESIA
Kemenkum HAM RI
No. AHU-0190238.AH.01.11,

Nomor Induk Berusaha: 0809240015028,
Rekening Perusahaan No: 120-003-000013438-6 (Bank Sulselbar)

Jl. Ganggawa No. 149 Tellu Limpoe, Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan. Phone: +62 823 4898 1986

Email:
katasulsel@mail.com (Redaksi)
katasulsel@mail.com ( Marketing )
katasulsel@mail.com ( Kerjasama )