SIDRAP | katasulsel.com —
Polisi bergerak cepat mengungkap kasus pembunuhan di Desa Lombo, Kecamatan Pitu Riase, Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap). Pelaku yang sempat berencana kabur ke wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng) akhirnya berhasil diamankan, setelah aparat kepolisian menemukan sejumlah petunjuk penting di lokasi kejadian.
Kapolres Sidrap, AKBP Dr. Fantry Taherong, memimpin langsung konferensi pers pengungkapan kasus ini. Ia menjelaskan, kepolisian bekerja ekstra karena peristiwa tersebut terjadi di wilayah yang minim saksi dan tanpa dukungan CCTV. Meski demikian, berkat kecepatan respons dan ketelitian tim, kasus ini berhasil terungkap dalam waktu singkat.
“Awalnya memang tidak mudah, karena nyaris tidak ada jejak. Tapi petunjuk mulai terbuka setelah tim menemukan sepeda motor yang ditinggalkan pelaku, alat pompa padi, dan sidik jari yang melekat pada beberapa barang di lokasi,” jelas Kapolres Fantry.
Menurutnya, pelaku sudah menyiapkan pelarian ke Sulteng. “Kalau tim terlambat bergerak sedikit saja, pelaku pasti sudah kabur,” ujar Fantry.
Dalam konferensi pers tersebut, Kapolres Sidrap turut didampingi Kasat Reskrim AKP Setiawan Sunarto, Kapolsek Pitu Riase IPDA Zakaria Sandiman, dan Kasat Intelkam AKP Andi Aswan. Mereka menjabarkan kronologi penangkapan yang berlangsung dramatis.
Saat disergap, pelaku sempat melakukan perlawanan dan hampir menyerang aparat dengan parang. Kapolsek Pitu Riase, IPDA Zakaria Sandiman, bahkan nyaris menjadi korban sabetan saat berhadapan langsung di area semak-semak. Beruntung, reaksi cepat aparat membuat pelaku berhasil dilumpuhkan tanpa korban jiwa di pihak petugas.
Dari hasil pemeriksaan, pelaku diketahui berada di bawah pengaruh narkoba jenis sabu-sabu. Hal itu diperkuat dengan hasil tes urine serta ditemukannya alat hisap di lokasi persembunyiannya.
“Pelaku dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana. Setelah menghabisi korban dengan parang, pelaku juga sempat menyayat tubuh korban menggunakan cutter yang sudah ia siapkan sebelumnya,” terang Kapolres.
Kapolres Fantry Taherong turut mengapresiasi peran masyarakat yang membantu proses pengungkapan, termasuk Kepala Desa Lombo, Wahidin, yang aktif berkoordinasi dengan aparat saat pencarian berlangsung.
“Kami berterima kasih kepada masyarakat dan pemerintah desa atas dukungan yang diberikan. Koordinasi cepat antara aparat dan warga sangat membantu dalam pengungkapan kasus ini,” tambahnya.
Hingga kini, penyidik masih mendalami motif pelaku secara detail, termasuk keterkaitannya dengan penggunaan narkoba. Polisi juga terus memeriksa beberapa barang bukti tambahan yang diamankan dari lokasi kejadian. (*)
Editor : DARWIS
Tidak ada komentar