Syaqirah SidrapDan yang paling indah — ia tidak berubah.
Masih tetap rendah hati, masih menyapa semua orang di belakang panggung, masih tersenyum kepada kamera tanpa dibuat-buat.
Bagi sebagian orang, itu hal kecil.
Tapi bagi yang tahu bagaimana kerasnya dunia hiburan, itu tanda bahwa ia masih memegang hati yang bersih.
Karena sejatinya, yang membuat seseorang besar bukan suara tinggi, tapi hati yang tidak mudah rusak oleh pujian maupun hujatan.
Kita belum tahu sejauh mana langkah Syaqirah akan bertahan.
Mungkin ia akan melaju ke Top 5.
Mungkin juga berhenti di Top 8
Tapi satu hal pasti: ia sudah meninggalkan jejak penting.
Bahwa dari Sidrap, dari rumah panggung sederhana, bisa lahir seorang gadis yang mengajarkan seluruh negeri arti keteguhan dan kesabaran.
Bagi sebagian orang, Syaqirah hanyalah kontestan.
Tapi bagi Sidrap, ia simbol.
Simbol bahwa mimpi anak kampung tak bisa diremehkan hanya karena lahir di tanah yang jauh dari pusat gemerlap.
Jika kelak kau membaca tulisan ini, Syaqirah, ingatlah satu hal:
Komentar buruk tidak akan pernah berhenti, bahkan ketika kau sudah juara.
Maka jangan berperang dengan mereka.
Berperanglah dengan dirimu sendiri — dengan rasa malas, dengan keraguan, dengan takut gagal.
Karena begitu kau bisa mengalahkan itu, tak ada satu pun bullyan yang bisa menjatuhkanmu lagi.
Teruslah bernyanyi, Nak.
Suaramu mungkin belum sempurna, tapi hatimu sudah cukup kuat untuk membuat orang berhenti sejenak — dan tersentuh.
Sabarlah, Nak.
Sebentar lagi, semua yang menertawakanmu akan bertepuk tangan.
Dan semua yang memandang sebelah mata akan belajar: bahwa yang lahir dari keikhlasan tak pernah benar-benar kalah.
Pos Terkait
Trending Post
Tidak ada komentar