Ekonomi Morowali Tunjukkan Ketahanan dan Daya Adaptasi yang Kuat

Morowali, Katasulsel.com — Perekonomian Kabupaten Morowali menunjukkan performa yang solid dan berdaya tahan tinggi sepanjang tahun berjalan. Berdasarkan data resmi yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), dinamika harga di Morowali selama April 2025 mengindikasikan perputaran ekonomi yang aktif serta kemampuan masyarakat dalam menjaga pola konsumsi secara seimbang.

Dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) yang tercatat sebesar 110,15, Morowali berada dalam zona aman secara struktural. Hal ini menunjukkan adanya sirkulasi ekonomi yang sehat, di mana daya beli masyarakat tetap terjaga dan dunia usaha lokal terus bergerak. Sejumlah kelompok pengeluaran bahkan mencatatkan perubahan signifikan yang menjadi indikator pertumbuhan sektor riil.

Kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami peningkatan harga sebesar 2,63 persen, mencerminkan aktivitas konsumsi primer masyarakat yang tetap tinggi. Sementara itu, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya mencatat lonjakan sebesar 3,43 persen, yang menunjukkan bahwa pengeluaran rumah tangga mulai mengarah pada kebutuhan sekunder dan tersier — suatu tanda tumbuhnya kelas menengah konsumtif di daerah ini.

“Kondisi ini mengisyaratkan bahwa struktur ekonomi Morowali mulai matang. Terjadi pergeseran preferensi konsumsi dari kebutuhan dasar ke arah layanan personal dan gaya hidup. Ini bukti bahwa ekonomi lokal bertransformasi menuju model pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Huser. R, S.E., S.Pd., S.H., M.H, Ekonom dari STKIP Veteran Sidrap, yang juga merupakan putra asli Morowali dan pernah berkarier sebagai anggota kepolisian, Minggu, 18 Mei 2025

Kelompok pengeluaran lainnya, seperti kesehatan (1,35%), pendidikan (0,42%), dan transportasi (0,14%) turut menunjukkan pergerakan yang stabil. Hal ini mencerminkan keberlangsungan layanan dasar publik dan keberhasilan pemerintah daerah dalam mempertahankan kelancaran distribusi serta akses masyarakat terhadap fasilitas penting.

Kenaikan di sektor perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,45 persen pun dianggap wajar dalam kerangka cost-push dynamic, sebagai dampak dari kebutuhan energi yang meningkat bersamaan dengan ekspansi aktivitas domestik.

Menariknya, beberapa kelompok mengalami penurunan harga, seperti informasi, komunikasi, dan jasa keuangan (–0,67%) serta perlengkapan rumah tangga (–0,19%). Penurunan ini tidak mencerminkan pelemahan, melainkan adanya efisiensi struktural dan persaingan sehat antar pelaku usaha, terutama di sektor digital dan distribusi produk rumah tangga.

Secara keseluruhan, dinamika harga ini menunjukkan bahwa ekonomi Morowali berada dalam fase pertumbuhan yang adaptif. Perubahan harga bersifat sektoral dan sejalan dengan pola permintaan masyarakat. Kondisi ini memperlihatkan adanya resiliensi ekonomi lokal, yakni kemampuan sebuah wilayah untuk tetap tumbuh dan menyesuaikan diri di tengah berbagai perubahan eksternal.

banner 300x600

“Apa yang kita lihat dari data ini bukan sekadar angka, melainkan cerminan dari aktivitas ekonomi yang nyata: UMKM bergerak, konsumsi rumah tangga meningkat, dan masyarakat mulai menata ulang prioritas belanja mereka,” lanjut Huser.

Dengan fondasi ekonomi yang kuat dan tren konsumsi yang cenderung ekspansif, Morowali memiliki peluang besar untuk mengembangkan sektor-sektor produktifnya ke arah yang lebih berkelanjutan.(*)

Editor: Edy Basri l Reporter: Harianto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup
banner 1920x480