Empat Pejabat Berebut Kursi Sekda Sidrap
Makassar, katasulsel.com โ Ruang itu tak punya panggung. Tapi di situlah empat nama besar dari Sidrap diuji lewat psikotes, simulasi, dan sederet soal yang bikin kepala berdenyut.
Selasa pagi (27/5/2025), gedung Assessment Center UPT Penilaian Potensi dan Kompetensi BKD Sulsel mencatat. Saksi diam dari sebuah pertarungan senyap menuju jabatan strategis: Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sidenreng Rappang.
Ada Andi Rahmat Saleh, staf ahli yang lama mengakrabi pembangunan. Ada Muhammad Iqbal, si Asisten Pemerintahan dan Kesra yang dikenal tenang dan sistematis.
Lalu Nasruddin Waris, jago administrasi yang tak banyak bicara tapi lihai membaca peluang. Dan tentu saja, Muhammad Rohady Ramadhan, senior-kepala dinas Koperasi, UKM, dan Nakertrans yang enerjik dan penuh gebrakan.
Plt Kepala BKD Sulsel, Sukarniaty Kondolele, menyambut langsung para peserta. Ia menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemkab Sidrap yang mempercayakan proses seleksi terbuka ini di tangan mereka.
“Kami berupaya memberikan yang terbaik, meskipun dalam situasi efisiensi anggaran,” ujarnya. Kalimat itu terdengar diplomatis, tapi juga realistis.
Dari Sidrap, Asisten Ekbang Siara Barang hadir membawa amanah Bupati. Ia mengingatkan bahwa jabatan Sekda bukan sembarang jabatan. Ini titik poros. Panglima birokrasi. Sumbu utama kebijakan.
“Kami ingin Sekda yang bukan hanya pandai dalam teori, tapi juga kuat di lapangan. Yang paham birokrasi sekaligus menggerakkan pelayanan publik,” kata Siara.

Di balik meja-meja ujian dan wajah-wajah serius, satu hal tak bisa ditutupi: ini persaingan yang panas. Masing-masing membawa rekam jejak. Masing-masing punya tim pendukung yang diam-diam berharap.
Ini bukan cuma soal siapa yang paling pintar. Tapi juga siapa yang paling siap. Siapa yang paling bisa diterima semua pihak. Dan siapa yang bisa menjadi wajah birokrasi Sidrap lima tahun ke depan.
Ketua DPRD Sidrap, H. Takyuddin Masse, hadir. Begitu juga sejumlah tokoh dari lingkaran dalam pemerintahan: Staf Ahli, Inspektur, Kadis, hingga Kabid Humas. Semua menyaksikan. Semua tahu: yang duduk sebagai Sekda nanti, akan jadi โjenderalโ birokrasi dan juru runding politik internal.
Asesmen ini baru permulaan. Masih ada tahapan makalah dan rekam jejak pada 10 Juni. Lalu wawancara final sehari sesudahnya. Di situlah semua akan terlihat jelas: siapa visioner, siapa pemadam kebakaran, siapa diplomat, dan siapa eksekutor.
Empat nama masih di papan skor. Tapi satu saja yang akan naik ke podium.
Sidrap menunggu. (*)