Sidrap, katasulsel.com – Jika pembangunan adalah proses merobohkan ketimpangan, maka Rakor Sosial malam itu menjadi lonceng tanda perubahan. Bupati Syaharuddin Alrif, dalam forum yang dihadiri lebih dari 500 elemen masyarakat, memproklamirkan target berani: menyelesaikan problem 15 ribu warga miskin dalam 5 tahun ke depan.
“Tidak ada satu pun anak yang bercita-cita jadi miskin. Yang membuat mereka jatuh adalah kelalaian sistem,” ucapnya dalam suara berat yang menusuk ruang tamu Rujab Bupati malam itu.
Syahar menyentil moral hazard yang sering muncul di birokrasi pelayanan: dari kepala desa yang menghilang dari kantor, hingga dokter spesialis yang tak kunjung datang. “Mau jadi apa negeri ini kalau rakyat sakit tidak ada yang melayani?” sindirnya.
Tak hanya itu, ia mengungkap potensi luar biasa dari Dana Desa senilai Rp78 miliar, yang selama ini terlalu banyak dihabiskan untuk proyek-proyek struktural. “Kita ubah orientasinya, dari pembangunan fisik ke pemberdayaan sosial,” katanya.
Satu per satu lapisan masyarakat disentuh. Dari anak putus sekolah, rumah tak layak huni, hingga data ganda penerima bantuan. “Kalau datamu salah, kebijakanmu juga akan salah. Ini era data-driven policy, bukan asal tunjuk,” tukasnya.
Dalam penutupnya, Syahar meminta semua ASN, aparat desa, dan tokoh masyarakat turun tangan. “Bangun Sidrap bukan kerja satu orang. Ini kerja semua orang. This is not a one-man show, ini orkestra pembangunan.” (*)
Editor: Edy Basri / Reporter: Harianto
Pos Terkait
Trending Post
Tidak ada komentar