Jakarta, katasulsel.com – Polemik antara Lisa Mariana dan mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, kini menjalar ke ruang publik dengan suhu yang makin panas. Setelah hasil tes DNA menyatakan negatif, Lisa justru tampil lebih agresif. Ia menuding ada potensi kecurangan di balik hasil tes tersebut dan bersumpah tidak akan tinggal diam.
Melalui unggahan Instagram Story pada Rabu (20/8/2025), Lisa melontarkan pernyataan tegas yang langsung menjadi bahan perbincangan warganet.
“Tidak akan kubiarkan kecurangan terjadi ya. Jadi, udah pak (Ridwan Kamil) jangan berkeras hati,” tulisnya dengan nada penuh perlawanan.
Pernyataan itu menjadi semacam ledakan baru dalam drama yang sudah menyita perhatian publik sejak awal. Namun yang lebih mengejutkan, Lisa mengungkapkan dirinya dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat (22/8/2025).
“Tanggal 22 saya dipanggil KPK untuk menjadi saksi. Saya juga bingung kenapa ada bersurat KPK,” ujarnya dengan ekspresi heran.
Meski mengaku bingung, Lisa tampak menjadikan pemanggilan itu sebagai senjata baru. Di hadapan pengikutnya di media sosial, ia menegaskan bahwa panggilan tersebut bisa membuka tabir lain yang lebih besar.
“Ini belum final. Kita bongkar setuntas-tuntasnya, jangan ada kecurangan di sini,” tegasnya lagi.
Ungkapan itu seketika menimbulkan spekulasi liar: benarkah perseteruan pribadi ini akan merembet ke isu hukum yang lebih luas? Ataukah pemanggilan KPK hanya kebetulan, namun kini dipolitisasi oleh Lisa untuk menekan pihak Ridwan Kamil?
Publik pun terbelah. Ada yang bersimpati pada perjuangan Lisa yang menyebut dirinya mencari keadilan demi anaknya. Ada pula yang menilai langkah Lisa sebagai manuver dramatis untuk menjaga atensi publik. Apalagi, mantan model seksi ini sejak awal terbuka mengumbar narasi personalnya di ranah digital, membuat kasus ini mudah tersulut menjadi isu viral.
Terlepas dari pro dan kontra, satu hal jelas: hasil tes DNA bukanlah garis finis. Polemik Lisa–Ridwan Kamil justru memasuki babak baru dengan skenario yang lebih kompleks. Kini, publik menanti apakah panggilan KPK benar-benar akan membuka “kotak Pandora” atau sekadar menjadi bumbu tambahan dalam drama panjang yang sudah mencuri perhatian nasional. (ach)/edy)
Tidak ada komentar