Camel PetirJakarta, katasulsel.com — Di balik sorotan kamera dan hiruk-pikuk panggung politik, Camel Petir menunjukkan sisi lain yang jarang terekspos: keseriusannya memahami sains di balik kecantikan kulit. Bukan sekadar tampil kinclong, tapi tentang bagaimana kulit bisa “bernapas” dengan optimal lewat perawatan yang berbasis teknologi dermatologi modern.
Camel Petir, yang dikenal sebagai artis sekaligus politikus dengan karakter kuat, kali ini memilih rehat sejenak dari rutinitasnya untuk menjalani perawatan di Dermaster Clinic Menteng, salah satu pusat estetika yang dikenal dengan pendekatan ilmiah dalam setiap prosedurnya.
Perawatan yang ia jalani bukan sekadar “filler dan facial biasa”, tapi kombinasi teknologi mutakhir seperti Pico Toning, Hydrafacial, hingga NCTF rejuvenation therapy — formula dengan kandungan hyaluronic acid, vitamin kompleks, dan biomimetic peptides yang berfungsi meregenerasi sel epidermis serta meningkatkan elastisitas kulit.
“Kalau buat saya, kecantikan itu bukan soal menutupi, tapi menjaga apa yang sudah Tuhan kasih. Saya percaya teknologi bisa membantu, asal dilakukan dengan cara yang benar dan diawasi dokter ahli,” ujar Camel dengan gaya khasnya, usai perawatan bersama dr. Adli Wafi.
Menurut dr. Adli, kombinasi perawatan yang dijalani Camel berfungsi untuk memperbaiki barrier kulit, menstimulasi kolagen, dan menjaga hidrasi seluler, sehingga kulit tampak lebih sehat dari dalam. “Hasilnya tidak instan, tapi natural dan bertahan lama. Filosofi kami, beauty should look effortless,” jelasnya.
Namun, di luar sisi klinis, Camel justru menghidupkan makna baru dari kecantikan modern: kecerdasan merawat diri di tengah tekanan dunia kerja dan politik.
Di era ketika stres dapat memicu peningkatan kortisol yang berdampak pada produksi sebum dan radikal bebas, menjaga keseimbangan kulit menjadi bentuk perlawanan terhadap rutinitas yang menguras energi.
“Perempuan sekarang bukan cuma dituntut cerdas dan tangguh, tapi juga sadar diri. Aku nggak mau kulit rusak gara-gara capek terus. Kalau bisa tampil fresh, kenapa enggak?” ujarnya sambil tersenyum.
Dermaster Clinic Menteng sendiri dikenal sebagai “beauty lab” bagi banyak publik figur yang ingin hasil estetik tanpa kehilangan keaslian karakter wajah. Klinik ini mengusung konsep “Sempurna Versi Anda”, dengan tenaga medis berpengalaman dan teknologi berbasis dermatologi regeneratif.
Di sisi lain, perawatan Filler Bibir yang dijalani Camel bukan sekadar soal estetika, tapi juga koreksi anatomi. “Bibir itu punya proporsi yang disebut golden ratio — idealnya perbandingan antara bibir atas dan bawah sekitar 1:1,6. Itu yang kita jaga agar tampak natural,” tambah dr. Adli.
Menariknya, langkah Camel juga menjadi inspirasi banyak perempuan urban yang ingin tampil autentik tanpa kehilangan esensi diri. Ia memperlihatkan bahwa merawat diri bukan bentuk keangkuhan, tapi investasi biologis terhadap sel dan jaringan tubuh agar tetap berfungsi optimal di usia produktif.
Bagi masyarakat yang ingin menjajal pengalaman serupa, Dermaster menawarkan promo khusus — cukup gunakan kode referral CP01 untuk diskon 10% saat reservasi atau lewat unggahan media sosial seperti Instagram Story, Reels, maupun TikTok.
Dengan gaya hidup yang terus bergerak cepat, Camel Petir membuktikan bahwa menjaga diri lewat sains dan estetika bukan kemewahan, tapi kebutuhan.
Ia menjadi simbol baru perempuan modern: yang berani tampil apa adanya, namun tetap paham cara merawat “versi terbaik” dari dirinya — baik di layar kaca, di ruang publik, maupun di balik sorotan politik.
Karena pada akhirnya, seperti yang dikatakan Camel, “Perempuan itu harus punya dua hal: kulit sehat dan pikiran jernih. Sisanya, tinggal nambahin lip gloss aja.” (*)
Reporter: Wahyu Widodo – Jakarta
Pos Terkait
Trending Post
Tidak ada komentar