
Kompol Sulkarnain bukan polisi biasa. Latar belakangnya unik.
Laporan: Muh Basir – Enrekang
SEBELUM menyandang pangkat komisaris polisi (Kompol), ia pernah menimba ilmu di dunia kesehatan.
Lahir di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), 21 Agustus 1978, Sulkarnain awalnya menempuh pendidikan di Sekolah Perawat Kesehatan Polri Ujung Pandang.

Tamat pada 1996, ia sempat mengenyam dunia medis. Namun, panggilan tugas sebagai abdi negara lebih kuat.
Tahun 1999, Sulkarnain resmi bergabung dengan Korps Bhayangkara. Kariernya dimulai dari pangkat Bripda.
Selangkah demi selangkah, ia naik menjadi Briptu (2003), Brigpol (2007), hingga akhirnya menyandang pangkat perwira pada 2008 setelah lulus dari Setukpa.
Jabatan demi jabatan ia jalani. Dari urusan sumber daya manusia di Polrestabes Makassar, Kabag SDM Polres Pangkep, hingga Kapolsek Mamajang.
Kariernya semakin menanjak saat ditunjuk sebagai Wakapolres Enrekang pada 2023. Dan kini, per 9 Maret 2025, ia dipercaya menjadi Wakapolres Sidrap.
Tak banyak yang tahu, Sulkarnain juga seorang akademisi.
Ia mengantongi gelar S.K.M. dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar (2004) dan meraih gelar magister dari Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN RI Makassar pada 2014.
Perjalanan akademiknya menjadi modal berharga dalam menjalankan tugas di kepolisian.

Pemahaman mendalam soal administrasi dan manajemen kesehatan memberikan perspektif berbeda dalam kepemimpinannya.
Dua dekade lebih mengabdi, berbagai penghargaan ia kantongi. Salah satunya, Satyalancana Pengabdian 8 Tahun yang diberikan pada 2006.
Meski kini berada di puncak jabatan sebagai Wakapolres Sidrap, Sulkarnain tetap rendah hati.
Bagi dia, tugas polisi bukan sekadar menegakkan hukum, tapi juga memastikan masyarakat merasa aman dan terlindungi.
Dari seorang siswa perawat, kini menjadi pemimpin di institusi kepolisian. Perjalanan Sulkarnain adalah bukti bahwa pengabdian tak mengenal batas.(*)
Tinggalkan Balasan