Wajo, katasulsel.com — Polemik soal pembatalan acara Pisah Tamat siswa kelas XII di SMA Negeri 7 Wajo makin meluas. Banyak pihak bertanya: ke mana arah dana yang sempat dikumpulkan?
Kepala Sekolah, Aminuddin, akhirnya bicara. Ia menjelaskan: sekolah tidak pernah menyentuh dana itu.
“Itu murni dikelola siswa lewat bendahara angkatan,” tegasnya, Jumat (11/4/2025).
Dalam terminologi administrasi publik, ini disebut non-institutional fund management — pengumpulan dana yang tidak melibatkan struktur formal sekolah.
Dana itu, lanjut Aminuddin, terkumpul sebelum imbauan dari Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan diterbitkan.
“Setelah ada imbauan agar tidak memberatkan siswa, kami batalkan kegiatan. Kami minta dana dikembalikan,” katanya.
Kebijakan pembatalan tersebut merupakan implementasi prinsip equity in education — keadilan dalam akses dan beban pendidikan.
Aminuddin juga menepis tudingan soal pungutan tersembunyi.
“Sekolah tidak pernah meminta, apalagi menagih dana. Tidak ada paksaan. Semua murni inisiatif siswa,” jelasnya lagi.
Ia mengajak publik untuk melihat masalah ini secara objektif. Tidak emosional. Tidak menyudutkan tanpa dasar.
“Kita harus bijak. Jangan menyimpulkan sepihak tanpa tahu kronologinya,” pungkasnya. (*)