Kategori
Jakarta

Kemacetan Panjang di Tol Tanjung Priok Dikecam Ketum AJB: “Tiga Jam Terjebak, Bahkan Harus Menahan Buang Air Kecil”

Jakarta, Katasulsel.com – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Aliansi Jurnalis Bersatu (AJB), Andi Mulyati Pananrangi, meluapkan kekecewaannya atas kemacetan parah yang terjadi di ruas Tol Yos Sudarso, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Kamis (17/4/2025) malam. Ia mengaku harus terjebak di atas tol selama lebih dari tiga jam, bahkan sampai menahan keinginan untuk buang air kecil.

“Ini sangat memalukan dan menyiksa. Kami terjebak hingga tiga jam, tidak bisa bergerak. Bahkan untuk ke kamar kecil pun tidak memungkinkan karena kami masih di atas tol,” ujar Andi dalam keterangan pers yang disampaikan pada Jumat (18/4).

Menurut Andi, kemacetan kali ini tidak hanya melanda jalan arteri, tetapi juga merembet hingga ke jalan tol. Penyebab utama disinyalir adalah antrean panjang truk-truk kontainer yang hendak masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok.

“Saya dan beberapa anggota AJB baru saja pulang dari menghadiri sidang gugatan perceraian di Pengadilan Agama Kabupaten Jepara. Tapi setibanya di Jakarta, justru disambut dengan kemacetan yang luar biasa di Tol Tanjung Priok,” tambahnya.

Ironisnya, rumah Andi berada tak jauh dari lokasi kemacetan. Di kondisi normal, hanya butuh lima menit untuk sampai. Namun malam itu, ia harus menghabiskan waktu berjam-jam di dalam kendaraan tanpa kepastian.

“Bayangkan, dari jarak hanya lima menit kami harus habiskan waktu berjam-jam. Ini melelahkan dan sangat mengganggu,” keluhnya.

Andi pun mendesak pemerintah dan pihak terkait, terutama pengelola pelabuhan dan kepolisian lalu lintas, untuk segera mencari solusi konkret agar kemacetan serupa tidak terus berulang. Ia menekankan pentingnya koordinasi dan regulasi arus kendaraan berat, terutama pada jam-jam sibuk.

“Jakarta sudah cukup kompleks masalahnya, jangan ditambah dengan ketidakmampuan mengelola lalu lintas. Ini menyangkut kenyamanan dan keselamatan masyarakat,” pungkasnya.

Kemacetan di kawasan Tanjung Priok memang kerap menjadi sorotan, terutama menjelang masa-masa liburan atau saat terjadi lonjakan aktivitas bongkar muat di pelabuhan. Pemerintah diharapkan segera turun tangan melakukan evaluasi menyeluruh demi mencegah kemacetan sistemik yang terus berulang.