Kategori
Berita

Kolaka, Kendari, Kolaka Utara: Trio Jawara PDRB Sulawesi Tenggara!

Kolaka, katasulsel.com — Ekonomi Sulawesi Tenggara punya tiga bintang utama. Kolaka, Kendari, dan Kolaka Utara jadi daerah dengan PDRB ADHB per kapita tertinggi di 2023. Siapa paling unggul? Siapa yang berpotensi melesat?

Kolaka, Sang Raja EkonomiKabupaten Kolaka ada di puncak! PDRB per kapitanya tembus Rp 145,1 juta per tahun. Tak ada yang mendekati. Daerah ini memang punya sektor tambang yang kuat. Nikel jadi andalan. Investasi besar berdatangan. Lapangan kerja terbuka luas. Tak heran, ekonomi Kolaka terus melesat.

Kendari, Ibukota yang StabilDi posisi kedua, Kota Kendari mencatat PDRB Rp 77,59 juta per kapita. Sebagai pusat pemerintahan dan bisnis, Kendari punya ekonomi yang lebih beragam. Sektor perdagangan, jasa, dan pariwisata jadi tulang punggung. Meski tak setinggi Kolaka, ekonomi Kendari lebih stabil dan tidak tergantung satu sektor saja.

Kolaka Utara, Kuda Hitam yang MelesatDi peringkat tiga, Kolaka Utara mengunci posisi dengan Rp 77,08 juta per kapita. Hampir setara dengan Kendari! Daerah ini punya potensi besar. Perkebunan, pertambangan, dan perikanan berkembang pesat. Jika dikelola lebih baik, bisa saja Kolaka Utara menyalip Kendari di masa depan.

Bagaimana Daerah Lain?Setelah tiga besar, ada Konawe Utara (Rp 72,8 juta), Bau Bau (Rp 69,35 juta), dan Konawe (Rp 67,88 juta). Buton Utara sendiri ada di posisi ketujuh dengan Rp 58,72 juta.

Ke Mana Arah Ekonomi Sultra?Kolaka masih sulit disaingi. Kendari tetap stabil. Kolaka Utara mulai menekan. Akankah ada kejutan tahun depan? Kita tunggu perkembangan ekonomi Sulawesi Tenggara selanjutnya. (*)

Kategori
Konawe Sultra

Peta Upah Sultra Direvisi: Kendari, Kolaka, dan Konawe Utara Naik

Kolaka, Katasulsel.com — Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali mengguncang peta ekonomi regional.

Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) 2025 resmi dirombak, membawa perubahan signifikan bagi tenaga kerja di berbagai daerah.

Tak sekadar angka di atas kertas, revisi UMK ini menjadi sinyal perubahan arah kebijakan kesejahteraan buruh.

Seperti catur strategi, Pemprov Sulawesi Tenggara menggeser bidak-bidak upah di tiap daerah.

Kini, seluruh Kabupaten/Kota di provinsi ini memiliki nominal UMK baru, termasuk Kendari, Kolaka, dan Konawe Utara yang mengalami kenaikan mencolok dibanding tahun sebelumnya.

Tiga daerah yang menikmati kenaikan signifikan adalah Kendari, Kolaka, dan Konawe Utara.

Pemprov Sultra resmi menaikkan UMK di wilayah ini sebesar 6,5 persen. Kenaikan ini menempatkan mereka di atas 14 Kabupaten/Kota lain yang tetap menggunakan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebagai standar upah tahun 2025.

Dari ketiga daerah tersebut, Kolaka mencetak rekor sebagai pemilik UMK tertinggi di Sulawesi Tenggara.

Sementara Kendari dan Konawe Utara juga mengalami lonjakan yang cukup signifikan.

Berikut rincian UMK terbaru di tiga daerah tersebut: Kendari: Rp3.314.389, Kolaka: Rp3.439.721, dan Konawe Utara: Rp3.259.583

Sementara itu, 14 Kabupaten/Kota lain di Sulawesi Tenggara masih mengikuti standar UMP yang telah ditetapkan.

Hal ini menunjukkan adanya diferensiasi kebijakan upah yang berpotensi mempengaruhi dinamika ekonomi lokal di masing-masing wilayah.

Revisi UMK ini diharapkan mampu meningkatkan daya beli masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Tenggara.

Namun, tantangan tetap ada—terutama bagi dunia usaha yang harus menyesuaikan diri dengan kenaikan biaya tenaga kerja.

Arah kebijakan ini menjadi pesan tegas bahwa kesejahteraan buruh menjadi perhatian utama.

Kini, semua mata tertuju pada implementasi di lapangan: apakah kenaikan ini benar-benar membawa manfaat bagi pekerja atau justru menciptakan polemik baru? (*)

Kategori
Sultra

Baju Sudah Siap, Yusran Akbar dan Syamsul Ibrahim Siap Dilantik Sebagai Bupati dan Wakil Bupati Konawe

Kendari, katasulsel.com – Kabar gembira bagi masyarakat Konawe! Pasangan Bupati dan Wakil Bupati terpilih, Yusran Akbar, ST dan Syamsul Ibrahim, SE, M.Si., akan dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto pada tanggal 6 Februari 2025 di Istana Negara.

Pelantikan ini tidak hanya untuk pasangan Ya-Syam, tetapi juga akan dihadiri oleh lima pasangan calon kepala daerah lainnya dari Sulawesi Tenggara. Di antaranya:

  • Kabupaten Kolaka: Amri Jamaludin-Husmaluddin
  • Kabupaten Kolaka Timur: Abdul Azis-Yosep Sahaka
  • Kabupaten Buton Utara: Afirudin Mathara-Rahman
  • Kabupaten Bombana: Burhanuddin-Ahmad Yani
  • Kabupaten Muna Barat: La Ode Darwin-Ali Basa

Keputusan pelantikan ini diambil setelah rapat dengar pendapat yang diadakan oleh Komisi II DPR RI bersama Kementerian Dalam Negeri, KPU, Bawaslu, dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu pada Rabu, 22 Januari 2025.

Dalam rapat tersebut, disepakati bahwa pelantikan kepala daerah terpilih yang tidak memiliki sengketa Perselisihan Hasil Pemilu (PHP) di Mahkamah Konstitusi (MK) akan dilakukan serentak di Ibu Kota Negara.

Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Bahtra Banong, menjelaskan bahwa penentuan tanggal pelantikan pada 6 Februari didasarkan pada aspirasi agar kepala daerah dilantik langsung oleh Presiden.

“Mereka ingin sekali-sekali dilantik oleh Presiden karena selama ini para bupati hanya dilantik oleh Gubernur atau Penjabat (Pj) Bupati,” ujarnya.

Bahtra juga menyoroti banyaknya keluhan dari daerah terkait kekosongan jabatan strategis, baik untuk kepala dinas maupun kepala bidang. Dengan pelantikan ini, diharapkan dapat mengatasi keresahan tersebut.

Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, menambahkan bahwa pelantikan kepala daerah akan dilakukan dalam tiga gelombang.

Bersambung…