Sidrap, katasulsel.com — Mengapa Dollah Mando, mantan Bupati Sidrap, tiba-tiba mengurungkan niatnya untuk berkompetisi di Pilkada Sidrap 2024?
Pertanyaan ini menggema seiring dengan keputusannya yang mengejutkan untuk mendorong putranya, Muh Yusuf Dollah Mando atau yang akrab disapa Dony (Saat ini aktif menjabat Pj Sekda Sidrap, red), untuk maju dalam pertarungan politik tersebut.
Pernyataan Dollah Mando yang sebelumnya bersemangat untuk kembali memimpin daerahnya, masih terngiang dalam ingatan ketika ia mengumumkan niatnya di sebuah acara peresmian pada September 2023 lalu.
Namun, seperti sebuah teka-teki, Dollah Mando kemudian menegaskan bahwa ia hanya akan mundur jika salah satu dari tiga kendala terjadi: kematian, sakit, atau kehilangan dukungan masyarakat.
Dalam sebuah wawancara khusus yang dilakukan di Exousia Coffee House, Pangkajene, Sabtu malam, 13 April 2024, Dony menjelaskan bahwa keputusan ayahnya tersebut didasari oleh beberapa pertimbangan.
Salah satunya, adalah hasil survei internal yang menunjukkan bahwa meskipun Dollah Mando masih sehat dan dukungan masyarakat masih tinggi, namun ada keinginan kuat dari masyarakat agar ada anggota keluarga yang turut berpartisipasi dalam Pilkada.
“Dari hasil survei, ternyata lebih condong ke saya,” ungkap Dony, menjelaskan bahwa hasil survei tersebut mengindikasikan preferensi masyarakat lebih mengarah kepadanya sebagai calon.
Keputusan Dollah Mando untuk mendorong Dony, bukanlah tanpa alasan. Dr. Syamsul Bachri, mantan Juru Bicara Do’a-Mu, yang turut hadir dalam wawancara tersebut, mengonfirmasi bahwa Dollah Mando secara langsung meminta Dony untuk menggantikannya dalam Pilkada Sidrap mendatang.
Keputusan ini tentu saja memunculkan beragam spekulasi dan pro kontra di kalangan masyarakat Sidrap. Namun, satu hal yang pasti, dengan langkah ini Dollah Mando ingin memastikan bahwa keluarganya tetap memiliki peran dalam memimpin daerah mereka, menjaga kontinuitas kepemimpinan, dan mewujudkan visi dan misi untuk kemajuan Sidrap.
Sebagai pemimpin yang telah lama dikenal di daerahnya, Dollah Mando memilih untuk melemparkan tongkat estafetnya kepada putranya, mengakhiri era kepemimpinannya dengan harapan bahwa Sidrap akan terus berkembang di bawah kepemimpinan yang baru.
Bagaimanapun, nasib politik Sidrap akan terus menjadi sorotan hingga momentum Pilkada nanti, dan keputusan Dollah Mando telah menjadi titik fokus perdebatan yang hangat di antara warga Sidrap.(*)
Tinggalkan Balasan