banner 640x200

Empat Anggota TNI-AD Tewas Dalam Ledakan Maut Amunisi Usang di Garut

Garut, Katasulsel.com β€” Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut, Jawa Barat, berubah menjadi saksi bisu dari dentuman mematikan pada Senin pagi, 12 Mei 2025. Suara ledakan itu tak hanya mengguncang tanah, tapi juga merobek kesunyian hati 13 keluarga yang kehilangan orang-orang tercintanya β€” 4 di antaranya adalah prajurit TNI Angkatan Darat, dan 9 lainnya warga sipil.

Brigadir Jenderal TNI Wahyu Yudhayana, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), membenarkan peristiwa memilukan ini dalam konferensi pers resmi pada Senin, 22 Mei 2025. Ia mengungkapkan kronologi rinci sekaligus menggarisbawahi bahwa seluruh prosedur awal telah dijalankan sesuai standar operasional.

β€œSejak awal, personel dan lokasi telah kami cek. Prosedur keamanan kami pastikan berjalan. Dua lubang sumur digunakan untuk peledakan utama amunisi tak layak pakai dan semuanya terlaksana tanpa kendala,” ungkap Brigjen Wahyu.

Namun malapetaka justru datang usai itu. Ketika para penyusun amunisi mempersiapkan lubang ketiga β€” yang disiapkan khusus untuk menghancurkan detonator sisa β€” ledakan mendadak terjadi. Tak ada peringatan, tak ada gejala, hanya ledakan yang menyambar nyawa dalam sekejap.

β€œLubang ketiga ini disiapkan untuk menghancurkan detonator bekas dari peledakan sebelumnya. Saat proses penyusunan berlangsung, ledakan mendadak terjadi dari dalam lubang. Akibatnya, 13 orang gugur di tempat,” kata Wahyu.

Ketika Prosedur Tak Cukup Mencegah Maut
Menurut keterangan resmi, kegiatan pemusnahan ini merupakan bagian dari tugas rutin jajaran Gudang Pusat Amunisi (Gupusmu) III Peralatan TNI AD. Pemusnahan amunisi usang dan berisiko tinggi biasanya dilakukan secara berkala untuk mencegah bahaya yang lebih besar jika disimpan terlalu lama.

Namun dalam tragedi ini, sistem dan rutinitas tampaknya kecolongan oleh ketidakpastian yang melekat pada bahan peledak. Detonator β€” yang sejatinya telah digunakan dan dianggap aman β€” justru menjadi pemicu kematian massal.

Duka Mendalam, Pertanyaan Menggantung
Hingga kini, investigasi masih dilakukan untuk memastikan penyebab utama ledakan. Apakah detonator sisa yang tidak stabil? Atau ada bahan yang luput dari pengawasan teknis?

banner 300x600

β€œIni bukan hanya tragedi operasional, ini adalah luka kemanusiaan. Kami sangat berduka dan memastikan bahwa seluruh keluarga korban akan mendapatkan perhatian dan hak-hak yang semestinya,” tambah Wahyu.

Tragedi Garut ini kembali mengingatkan bahwa dalam pekerjaan yang bersentuhan dengan maut β€” seperti menangani amunisi β€” tidak ada ruang untuk kesalahan sekecil apa pun. Sekalipun semua berjalan sesuai prosedur, takdir kadang mengambil jalannya sendiri. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup
banner 1920x480