Dari Sidrap ke Senayan, Bupati Syaharuddin Mainkan Diplomasi Pembangunan
Jakarta, Katasulsel.com — Bupati Sidenreng Rappang (Sidrap), H. Syaharuddin Alrif, melanjutkan manuver strategisnya di tingkat nasional dengan melakukan kunjungan ke sejumlah lembaga negara di Jakarta.
Tak sekadar seremoni, kehadiran Syaharuddin dinilai sebagai langkah politik terukur untuk memperkuat posisi Sidrap dalam peta pembangunan nasional dan sekaligus memperluas jejaring kekuasaan di pusat.
Dalam kunjungannya, Syaharuddin menemui Wakil Ketua DPD RI Tamsil Linrung.
Pertemuan itu membahas sejumlah agenda penting, seperti reforma agraria, ketahanan pangan, redistribusi lahan bekas HGU, dan percepatan pembangunan berbasis potensi lokal.
Meskipun dikemas dalam nuansa silaturahmi, dialog keduanya berlangsung serius dan mengarah pada upaya konkret untuk menjembatani kepentingan daerah ke tingkat nasional.
Langkah politik ini sekaligus memperlihatkan bahwa Syaharuddin mulai meniti jalur diplomasi kelembagaan. Ia tak hanya membawa nama Sidrap, tetapi juga mencoba membangun posisi tawar yang lebih kuat dalam konstelasi politik Sulawesi Selatan.
Dalam hari yang sama, Syaharuddin juga mengikuti Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi II DPR RI yang dipimpin Ketua Komisi Rifqinizamy Karsayuda.
Diskusi dalam forum tersebut menjadi ruang artikulasi bagi kepentingan daerah, terutama dalam memperjuangkan kebijakan afirmatif bagi kawasan agraris seperti Sidrap.

Kehadiran seorang kepala daerah di ruang-ruang politik nasional seperti Senayan, bukan tanpa makna. Ini adalah diplomasi pembangunan, sekaligus upaya meningkatkan akses terhadap sumber daya negara.
Syaharuddin tampil sebagai kepala daerah yang tidak sekadar menunggu kebijakan dari pusat, melainkan aktif membentuk narasi dan arah pembangunan untuk wilayahnya.
Manuver ini memunculkan interpretasi politis di kalangan pengamat. Beberapa menilai, Syaharuddin tengah mempersiapkan positioning menuju level politik yang lebih tinggi, baik di ranah legislatif maupun eksekutif, pasca masa jabatannya sebagai bupati berakhir.
Sebagai kader NasDem yang memiliki akar kuat di basis konstituen Sidrap dan Sulsel, langkah-langkahnya saat ini bisa dibaca sebagai investasi politik jangka panjang.
Dengan membangun komunikasi aktif ke lembaga strategis seperti DPD dan DPR RI, Syaharuddin tampaknya hendak memastikan bahwa Sidrap tidak dipandang sebagai wilayah pinggiran dalam distribusi perhatian pemerintah pusat.
Ia tampil membawa agenda lokal dalam balutan diplomasi nasional. Dan itu adalah seni politik yang tengah ia bangun pelan tapi pasti. (*)
📢 Ikuti Katasulsel.com di WhatsApp!
Dapatkan berita terpercaya dan update setiap hari langsung di ponsel Anda.
👉 Klik di sini & tekan Ikuti