Polemik Kontrak Kuliner Viral di Sidrap, Pengelola Tegaskan Komitmen Dialog dan Evaluasi

Andi Erwin (Kanan) dan Hj Suarty Muhammadiyah (Kiri)

Menurutnya, skema ini dibuat untuk menjaga daya tarik kawasan kuliner pasca-penataan ulang Monumen Ganggawa.

β€œLive music itu salah satu strategi agar lokasi tidak sepi. Kalau ternyata perlu penyesuaian, tentu kami terbuka membicarakan ulang iurannya,” terang Andi, sembari menekankan bahwa skema tersebut masih dalam tahap evaluasi.

Ia juga menyampaikan bahwa pihaknya telah menambahkan fasilitas keamanan seperti CCTV untuk menjamin kenyamanan pedagang.

Bahkan, apabila terjadi kehilangan barang, ia menyatakan siap bertanggung jawab sebagai bentuk komitmen pelayanan.

Mengenai tudingan intimidasi dan pungutan tidak wajar, Andi menyebut bahwa informasi tersebut belum sepenuhnya mencerminkan kondisi di lapangan.

Ia justru mengajak seluruh pelaku usaha untuk bersama-sama mencari solusi dan membenahi tata kelola agar kawasan kuliner ini tetap produktif dan bermanfaat untuk semua pihak.

Masih pada hari yang sama, tim media juga menemui Hj Suarty Muhammadiyah, pedagang kuliner yang sempat mengunggah keluhan di media sosial.

Di lokasi jualannya, Hj Suarty menjelaskan bahwa unggahan tersebut dibuat semata-mata karena ingin menyuarakan aspirasi dan kekhawatiran rekan-rekan seprofesi yang merasa belum sepenuhnya memahami isi kontrak.

banner 300x600

“Kami bukan ingin memprovokasi, hanya berharap ada ruang musyawarah. Sebab, kami juga punya tanggungan operasional harian, jadi wajar jika ingin semuanya dibicarakan terbuka,” jelas Hj Suarty dengan nada santun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup