Diskusi berjalan intens. Kepala desa diberi kesempatan untuk menyampaikan kondisi infrastruktur, kendala penyaluran dana, hingga rencana pengembangan masyarakat.
Mereka bukan lagi sekadar mendengar, tapi juga dilibatkan langsung dalam pengambilan keputusan kecil yang relevan dengan desa mereka.
Bupati Syaharuddin terlihat puas. Tidak banyak bicara, tapi setiap kata yang ia ucapkan mencerminkan strategi dan visi: membangun sinergi yang nyata antara pemerintah daerah dan kementerian, memastikan program pembangunan desa tepat sasaran, dan memberi kepala desa pengalaman berharga dalam tata kelola pemerintahan modern.
“Pertemuan ini sejarah bagi kami,” ujar salah satu kepala desa dengan mata berbinar. “Kami bisa langsung berdialog dengan Menteri Desa, mendengar arahan, sekaligus menyampaikan aspirasi warga. Pengalaman ini akan kami bawa pulang, jadi pedoman membangun desa.”
Tidak hanya simbolik, pertemuan ini juga menegaskan kepedulian Bupati Syaharuddin terhadap kapasitas kepala desa.
Ia paham, keberhasilan pembangunan desa sangat bergantung pada kemampuan kepala desa membaca kebijakan, merencanakan program, dan berani menyuarakan kebutuhan masyarakatnya. Maka dari itu, ia tidak ragu membawa mereka ke Jakarta, memastikan pengalaman itu bukan sekadar cerita di kantor bupati, tapi pengalaman nyata di pusat pemerintahan.
Bersambung…
Tidak ada komentar