Penulis: Edy Basri
Lapangan Lantamal IV, Makassar. Sore itu, Kamis 25 September 2025. Angin laut dari arah pelabuhan berhembus masuk ke tribun.
Suara kapal di kejauhan bersahutan dengan sorak penonton. Rumput hijau di Jalan Yos Sudarso itu bukan lagi sekadar lapangan. Hari itu ia menjelma panggung.
Enam tim SMP datang dari berbagai kabupaten/kota di Sulawesi Selatan: Sidrap, Wajo, Enrekang, Barru, Luwu Utara, dan tentu saja Makassar.
Mereka bukan pemain profesional. Tapi lihat cara mereka menendang bola, cara mereka mengejar lawan—seolah ini adalah final Liga Champions versi mereka sendiri.
Makassar langsung memperlihatkan ambisinya di laga perdana. Lawannya Luwu Utara. Skornya 3-0. Skor bersih. Tidak ada ruang kompromi. Penonton tahu: Makassar datang bukan untuk sekadar ikut meramaikan.
Tapi bukan angka di papan skor yang paling menarik sore itu. Ada sosok yang terus menyita perhatian. Nomor punggung 21. Muhammad Dzakiyy Jamil Lukman. Teman-temannya memanggilnya singkat saja: Bang Djack. Usianya 14 tahun. Siswa kelas VIII B di UPT SPF SMP Negeri 19 Makassar.
Bang Djack bermain sebagai gelandang serang kanan. Di posisi itu, ia seperti punya lisensi khusus untuk berkreasi.
Bersambung………..
Tidak ada komentar