Sidrap, Katasulsel.com – Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan, tengah menapaki ambisi besar: menjadi lumbung beras nasional. Target itu bukan sekadar angka produksi, tapi janji kesejahteraan bagi ribuan petani dan masyarakat.
Bupati Sidrap, Syaharuddin Alrif, mengungkapkan tantangan yang dihadapi tidak ringan. Infrastruktur menjadi kendala utama. Sekitar 900 kilometer jalan di wilayahnya — mencakup jalan desa, kecamatan, hingga kabupaten — masih rusak. Kerusakan jalan ini bukan hanya soal mobilisasi, tapi juga berdampak langsung pada distribusi hasil pertanian dan kegiatan ekonomi masyarakat.
“Kami berupaya merapikan data dan berkoordinasi dengan Kementerian PUPR, agar jalan rusak ini segera mendapatkan perbaikan,” ujar Syaharuddin, Senin (6/10/2025).
Selain perbaikan fisik, pemerintah daerah menekankan pentingnya transformasi pola pikir petani. Sidrap ingin menumbuhkan petani yang modern, adaptif terhadap teknologi, dan efisien dalam produksi. Target produksi IP 300, atau tiga kali panen padi setahun, menjadi indikator keberhasilan perubahan ini.
“Tantangan terbesar bukan hanya infrastruktur, tapi membimbing petani agar mau berinovasi. Kami mendorong penggunaan pupuk organik yang dipadukan dengan subsidi, serta metode pertanian modern lainnya,” tambah Bupati.
Sidrap menatap lima tahun ke depan dengan optimisme. Target yang dicanangkan meliputi 1 juta ton gabah, 10 juta butir telur, serta peningkatan produksi ayam pedaging, bebek, dan komoditas ekspor. Semua ini diharapkan memperkuat Sidrap sebagai pusat pangan Sulawesi Selatan dan penopang ketahanan pangan nasional.
Tidak ada komentar