Jakarta, Katasulsel.com – Momentum kemerdekaan tahun ini dirayakan dengan cara berbeda oleh para pengelola jurnal ilmiah di Indonesia. Pada Selasa, 19 Agustus 2025, sebanyak 45 perguruan tinggi dengan 80 peserta berkumpul secara daring dalam Seminar dan Lokakarya Nasional bertajuk “Merdeka Bersatu Memajukan Jurnal Indonesia”.
Kegiatan yang menjadi wadah silaturahmi ini dipandu oleh Ismail Suardi Wekke bersama Abdurrahman Misno (LPPM STIT Sirojul Falah, Bogor). Mereka menekankan bahwa inisiatif ini bukan sekadar diskusi formal, melainkan awal dari gerakan bersama perguruan tinggi untuk memperkuat peran jurnal ilmiah Indonesia di tingkat global.
Dalam pemaparannya, Ismail Suardi Wekke, yang juga tercatat sebagai penasihat redaksi jurnal terbitan Al Bukhary University, Malaysia, menyoroti kemajuan signifikan yang telah diraih jurnal-jurnal di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
Menurutnya, transformasi tersebut tidak lepas dari dorongan kuat pemerintah dan lembaga pendidikan untuk meningkatkan mutu riset dan publikasi. “Banyak jurnal lokal kini sudah berbenah, mulai dari tata kelola, kualitas substansi, hingga penggunaan platform digital yang lebih profesional,” jelas Suardi.
Upaya ini, lanjutnya, merupakan strategi untuk memenuhi standar internasional, sehingga membuka jalan bagi jurnal Indonesia agar mendapat pengakuan dan sitasi lebih luas di kancah akademik global.
Suardi menekankan bahwa kolaborasi, standar internasional, dan etika publikasi menjadi kunci utama dalam memajukan jurnal. Ia mendorong para pengelola jurnal untuk berani mengadopsi praktik terbaik dari jurnal-jurnal bereputasi, terutama dalam hal peer-review yang ketat, transparansi proses, serta integritas akademik.
“Dengan kredibilitas yang terbangun, jurnal Indonesia akan semakin dipercaya, bukan hanya di tingkat domestik, tetapi juga oleh komunitas akademik internasional,” ujarnya.
Meski demikian, Suardi mengingatkan masih ada sejumlah tantangan yang perlu dijawab. Salah satunya adalah keterbatasan sumber daya manusia yang memahami manajemen jurnal secara profesional. Di sisi lain, menjaga konsistensi kualitas publikasi juga bukan hal yang mudah.
Kendati demikian, ia optimistis bahwa dengan dukungan berkelanjutan dari berbagai pihak, mulai dari perguruan tinggi hingga pemerintah, jurnal-jurnal Indonesia akan terus melaju.
“Harapan kita, jurnal Indonesia tidak hanya menjadi wadah publikasi ilmiah, tetapi juga pusat referensi pengetahuan yang diakui dunia dan memberi kontribusi nyata bagi perkembangan ilmu pengetahuan global,” tutupnya.(*)
Editor: Tipue Sultan
Tidak ada komentar