NUNUKAN — Banyak kisah unik yang dialami warga di perbatasan Indonesia dan Malaysia. Di Pulau Sebatik misalnya.

Disana, terdapat beberapa warga hidup dalam dua negara, yakni dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Kerajaan Malaysia.

Seperti dalam sebuah video tiktok yang beredar media sosil (medsos) helo, sebuah keluarga sudah lama menetap di wilayah perbatasan

Yang menarik, rumah yang dibuatnya pas berdiri di atas dua negara, yakni Indonesia dan Malaysia.

Karena berada pas di atas dua negara, maka bagian depan rumahnya, yakni ruang tamunya berada di wilayah NKRI, sedangkan ruang keluarga dan dapurnya berada di Malaysia.

“Inilah keunikan hidup di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia, dalam sekejab kami bisa ke Indonesia ataupun ke Malaysia,” tutur pria berkepala plontos dalam video yang belum diketahui namanya itu.

Masih dalam video tersebut, terlihat pemilik rumah menulis tanda (pentujuk) di dalam rumahnya. Dalam video itu tertulis jelas arah ke Indonesia dan arah ke Malaysia

Tak hanya itu saja, di video itu juga pemilik rumah memasang foto Presiden RI Joko Widodo dan Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin di ruang tamunya.

Begitupun, terdapat foto perdana menteri Malaysia yang dipajangnya di ruang keluarga serta terdapat bendera Malaysia di area belakang rumahnya.

Tentang Sebatik

Sebatik adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Nunukan yang terletak posisinya terletak pada 040 10′ 00” LU – 040 01′ 37” LU dan 1170 41′ 05”. Sebatik merupakan salah satu pulau kecil yang berbatasan dengan Negara Malaysia

Berdasarkan wikipedia, Pulau Sebatik adalah sebuah pulau di sebelah timur laut Kalimantan.

Disebutkan, pulau itu secara administratif merupakan bagian dari Provinsi Kalimantan Utara, Indonesia.
Pulau Sebatik merupakan Pulau Terdepan dan Pulau Terluar di Indonesia.

Berdasarkan sejarah, sebatik adalah salah satu tempat di mana terjadi pertempuran hebat antara pasukan Indonesia dan Malaysia saat terjadinya “Konfrontasi”.

Pulau itu pernah dikunjungi Presiden Jokowi pada 16 Desember 2014

Dalam kunjungannya itu, presiden sempat mengunjungi beberapa lokasi seperti Tanah Kuning Patok II dan Sungai Pancang, di mana terdapat pos Angkatan Laut yang dapat melihat langsung wilayah Malaysia, yakni Tawau.

Jokowi juga sempat meninjau fasilitas di pos perbatasan, termasuk menaiki menara pos perbatasan milik pasukan marinir TNI-AL di Sei Bajo, dan selanjutnya memanjat pos menara tertinggi Pos Perbatasan Sei Pancang, di Pulau Sebatik, Kalimantan Utara (Kaltara)

Secara geografi, di sebelah barat pulau itu, terdapat Pulau Nunukan.

Pulau Sebatik merupakan daerah perbatasan Indonesia-Malaysia. Pulau Sebatik termasuk dalam wilayah administratif Kecamatan Sebatik, yaitu kecamatan paling timur di kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara.

Kecamatan Sebatik terdiri dari empat desa, yaitu Tanjung Karang, Pancang, Sungai Nyamuk Tanjung Aru dan Setabu. Pulau ini secara umum beriklim panas dengan suhu udara rata-rata 27,8 °C, suhu terendah 22,9 °C pada bulan agustus dan tertinggi 33,0 °C pada bulan April. Pulau ini merupakan salah satu pulau terluar yang menjadi prioritas utama pembangunan karena perbatasan langsung dengan negara tetangga.

Program utama yang perlu dilakukan di Pulau Sebatik antara lain adalah pembangunan sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan pariwisata serta peningkatan hukum dan pengawasan keamanan.

Pulau Sebatik sendiri terdiri dari 5 Kecamatan dan 19 Desa yang kan siap menjadi DOB (Daerah Otonomi Baru). Kecamatan Sebatik terdiri dari Desa Padaidi, Desa Sungai Manurung, Desa Tanjung Karang dan Desa Balansiku, Kecamatan Sebatik Barat terdiri dari Desa Setabu, Desa Binalawan, Desa Liang Bunyu dan Desa Bambangan, Kecamatan Sebatik Tengah terdiri dari Desa Sungai Limau, Desa Maspul, Desa Bukit Harapan dan Desa Aji Kuning, Kecamatan Sebatik Utara terdiri dari Desa Seberang, Desa Lapri dan Desa Pancang, sedangkan Kecamatan Sebatik Timur terdiri dari Desa Tanjung Harapan, Desa Sungai Nyamuk, Desa Bukit Aru Indah dan Desa Tanjung Aru.

Pulau Sebatik terbagi dua. Belahan utara seluas 187,23 km²merupakan wilayah Negara Bagian Sabah, Malaysia, sedangkan belahan selatan dengan luas 246,61 km²masuk ke wilayah Indonesia di Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara. Dari luas ini 375, 52 hektare di antaranya merupakan kawasan konservasi. (*)

Dapatkan berita terbaru di Katasulsel.com