Makassar — Segera berhenti kebiasaan ‘jajan’ diluar, atau Anda akan tertular dengan virus human immunodeficiency virus (HIV).

Peringatan ini, terutama ditujukan kepada para lelaki ‘nakal’ yang suka kencan dengan Wanita Pekerja Seks (WPS).

Untuk diketahui saja, saat ini sudah ada WPS di Sidrap, terdeteksi tertular HIV/AIDS. Kuat pula dugaan, WPS tersebut hingga kini masih berkeliaran di Sidrap.

Temuan itu, terungkap pada acara Meeting Cascade dan Validasi Data Tingkat SR Sulsel melalui Program HIV AIDS dan IMS Dinkes Sulsel yang berlangsung Hotel Universitas Hasanuddin (UNHAS) di Makassar, 13-14 Maret 2023.

Hal lain mengemuka di acara itu, ada 36 orang dengan HIV/AIDS ditemukan di Sidrap sepanjang 2022. Dari 36 orang itu, 3 orang diantaranya telah meninggal dunia.

Kepala Bidang P2P Dinkes, PP dan KB Pemkab Sidrap, Dr Ishak Kenre SKM MKes yang dihubungi terpisah mengenai hal itu, tidak menampiknya.

“Betul data itu. Tahun 2022 memang ada 36 orang dengan HIV/AIDS, lalu di
Triwulan I Tahun 2023 ini, sudah 6 orang dengan HIV/AIDS,” kata Dr Ishak melalui telepon genggamnya, Senin, 13 Maret 2023.

Disebutnya, temuan terbaru HIV/AIDS semester I Tahun 2023 sebanyak 6 orang tersebut, didominasi oleh Kelompok Laki Seks Laki (LSL).

“Dari 6 orang dengan HIV-AIDS itulah, ada satu orang WSP yang ditesting dan hasilnya dipastikan tertular HIV-AIDS,” beber Dr Ishak kepada media ini.

Lantas, apa itu HIV/AIDS? Menurut Dr Ishak, HIV/AIDS adalah dua hal yang berbeda. Menurutnya, HIV adalah singkatan dari human immunodeficiency virus.

HIV itu, adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4.

Jika makin banyak sel CD4 yang hancur, daya tahan tubuh akan makin melemah sehingga rentan diserang berbagai penyakit.

Sedangkan AIDS, papar Dr Ishak, adalah stadium akhir dari infeksi HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya.

“Artinya apa? HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi kondisi serius yang disebut AIDS (acquired immunodeficiency syndrome),” akunya.

Dr Ishak menyampaikan, HIV adalah penyakit seumur hidup. Dengan kata lain, virus HIV akan menetap di dalam tubuh penderita seumur hidupnya.
Meski belum ada metode pengobatan untuk mengatasi HIV, tetapi ada obat yang bisa memperlambat perkembangan penyakit ini dan dapat meningkatkan harapan hidup penderita.

Upaya Pemkab Sidrap

Lebih jauh Dr Ishak mengatakan, pemerintah daerah, melalui Dinkes, PP dan KB responsif terhadap fenomena HIV-AIDS tersebut.

Adapun langkah langkah apa yang ditempuh Dinkes, PP dan KB Pemkab Sidrap dalam menanggulangi penyakit HIV tersebut selama ini, yakni dengan melakukan upaya-upaya pencegahan, pengendalian

Termasuk, pemberantasan dalam Penanggulangan Penyakit Menular (P2M) melalui kegiatan-kegiatan seperti, promosi kesehatan; surveilans kesehatan; pengendalian faktor risiko; penemuan kasus; penanganan kasus; pemberian kekebalan (imunisasi) pemberian obat pencegahan secara massal; dan lainnya.

Dapatkan berita terbaru di Katasulsel.com