Katasulsel.com, Sidrap – Suasana nostalgia sepak bola era 80-2000an kembali memenuhi udara saat Persatuan Sepak Bola Sidrap (Perssidrap) menghadirkan sejarah gemilangnya di Stadion Ganggawa. Kala itu, jam menunjukkan pukul 2 siang, namun stadion yang menjadi tempat haru biru pertandingan masa lalu ini sudah penuh sesak oleh suara sorak penonton.

Dalam era yang dikenang sebagai puncak kejayaan Perssidrap, klub ini telah mencetak prestasi fenomenal dengan meraih berbagai trofi dan piala bergengsi. Nama-nama pemain legendaris seperti Faisal Sinampe, Hamid (Lampangnge), Allo Tahir, H.Bahar Abdullah, dan lainnya, menciptakan gemuruh dalam dunia sepak bola lokal.

Faisal Sinampe, yang kini memegang peran sebagai pelatih Perssidrap, menjadi salah satu tokoh utama pada masa itu. Dikenal sebagai otak di lapangan, ia berhasil menggerakkan strategi tim dengan brilian. Di lini tengah, Hamid dan H Faisal memberi kontribusi penting dengan menciptakan peluang berbahaya bagi lawan.

Sejarah tak lepas dari benteng pertahanan yang kokoh. Allo Tahir, mantan penjaga gawang PSM Makassar pada era Liga Dunhill, menjadi tembok tak terkalahkan di bawah mistar. Posisi penyerang diisi oleh H.Bahar Abdullah, yang menjadi mesin gol penakut lawan.

Suardi, Arham, dan Hendra sebagai stopper menjaga pertahanan dengan erat. Kebersamaan mereka menciptakan barikade sulit ditembus. Kiper tangguh Syaharuddin dan Candra Van Basri menjadi penjaga gawang cadangan yang selalu siap melindungi gawang tim.

Di lini tengah, nama-nama seperti Anjas Sultan, Ali Tumbeng, Olleng, dan Oda Odong menjadi otak permainan. Mereka tak hanya memblokir serangan lawan, tetapi juga menjadi pendorong serangan tim.

Prestasi gemilang Perssidrap tak terbatas di kompetisi lokal. Klub ini menjadi perwakilan yang mengagumkan dalam turnamen antarkabupaten. Kejayaannya tercermin dalam banyaknya trofi dan piala yang berhasil diraih.

Meskipun waktu terus berlalu, kenangan akan kehebatan Perssidrap di era 80-2000 tetap melekat dalam hati para penggemar sepak bola Sidrap dan sekitarnya. Nama-nama legendaris ini bukan hanya meninggalkan jejak di sejarah klub, tetapi juga memberikan inspirasi bagi generasi muda untuk terus berkarya di dunia sepak bola.

Namun, sepak bola adalah permainan yang terus berubah. Perssidrap kini menghadapi tantangan baru dalam era sepak bola modern. Semangat dan warisan dari masa lalu masih menjadi pilar dalam perjalanan klub menuju prestasi yang lebih cemerlang di masa depan.(*)

Dapatkan berita terbaru di Katasulsel.com