
Sidrap, katasulsel.com — Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, tengah menghadapi fenomena sosial yang bikin geleng-geleng kepala. Bukan soal politik atau infrastruktur, tapi soal lonjakan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Jumlahnya tak main-main—341 orang. Tapi yang bikin kaget, ternyata banyak di antaranya bukan warga lokal.
Kepala Dinas Kesehatan Sidrap, Mahmuddin, S.Si, M.Si, Apt, secara blak-blakan menyebut bahwa angka ini tidak murni berasal dari penduduk Sidrap.
“Sesuai penemuan kita di lapangan, banyak di antara mereka itu bukan warga kita. Alias ODGJ kiriman dari luar daerah,” ujar Mahmuddin kepada wartawan, Rabu (23/4/2025).
Fenomena ini disebut sebagai ‘ODGJ Impor’ oleh sejumlah pihak. Mereka masuk ke Sidrap entah dengan siapa, dari mana, dan dalam kondisi apa. Yang pasti, keberadaan mereka sudah mulai menjadi pekerjaan rumah (PR) besar bagi pemerintah daerah.
Meski begitu, Mahmuddin menegaskan, layanan kesehatan tetap diberikan tanpa diskriminasi. “Selama mereka butuh pertolongan medis, kami tangani sebaik mungkin,” tambahnya.
Sementara itu, dari sisi teknis medis, Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan, Dr. Ishak Kenre, SKM., MKes., menguraikan jenis gangguan yang paling umum dialami oleh ODGJ di Sidrap, yakni Skizofrenia dan Psikotik Akut.
“ODGJ Skizofrenia itu yang alami halusinasi, delusi, dan gangguan cara berpikir. Kalau Psikotik Akut, muncul mendadak—biasanya karena stres berat, trauma,” beber Dr. Ishak.
Penyebabnya? Ternyata bukan cuma faktor genetik. Tapi juga beban hidup yang berat, penggunaan ponsel tanpa kontrol, dan penyalahgunaan Napza.
Fenomena ini juga jadi perhatian Dinas Sosial Sidrap. Kadis Sosial Hj. Wahidah Alwi, SP., MM., tak menampik bahwa angka ODGJ meningkat.
Tinggalkan Balasan