Kategori
Olahraga Sidrap

Gas Full, RMS Siapkan Balap Malam di Sirkuit Puncak Mario Sidrap

Sidrap, Katasulsel.com — Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Sulawesi Selatan, H. Rusdi Masse Mappasesu (RMS), memastikan event balap motor kembali menggeliat di Kabupaten Sidrap.

Dalam Grand Final Sulawesi Cup Race (SCR) National Championship yang digelar di Sirkuit Puncak Mario, Minggu, 26 Januari 2025, RMS mengumumkan rencana besar untuk merevitalisasi dunia balap di wilayah tersebut, termasuk menggelar balapan malam hari.

Di hadapan para pecinta balap dan pembalap dari berbagai penjuru Indonesia, RMS, yang juga menjabat sebagai Ketua DPW NasDem Sulsel, menantang Bupati Sidrap terpilih, Syahruddin Alrif, untuk meningkatkan fasilitas sirkuit yang telah lama vakum.

“Sirkuit Puncak Mario Sidrap ini, Insya Allah, akan kembali kita ramaikan. Saya berjanji, balapan ke depan, termasuk yang berlangsung hingga bulan Ramadan, tidak akan lagi dilakukan di bawah terik matahari. Kita akan adakan malam hari. Saya tahu beberapa lampu sirkuit sudah tidak berfungsi, tapi jika Pak Bupati tidak bisa menyediakannya, Ketua IMI Sulsel yang akan siapkan,” tegas RMS.

RMS juga mengungkapkan telah menyiapkan tiga event balap besar setelah SRC ini.

Bersambung

Kategori
HEADLINE Olahraga Otomotif Sidrap

Motor ZIEAR Bawa Robby Sakera Pimpin Pole di Final SCR6 di Sirkuit Puncak Mario Sidrap

Sidrap, katasulsel.com — Final Sulawesi Cup Race 2024 di Sirkuit Puncak Mario, Sidrap, Sulawesi Selatan, menjadi ajang balap spektakuler yang mempertemukan para pebalap papan atas dari seluruh Nusantara.

Pada kelas bergengsi SCR6 (Bebek 4T 150 TU Open), duel sengit di lintasan aspal menjadi magnet utama bagi ribuan penonton yang memadati tribun sirkuit.

Bintang utama di babak kualifikasi kali ini adalah Robby Sakera, yang tampil menggila bersama kuda pacu besutannya, ZIEAR.

Tak tanggung-tanggung, Robby mengamankan posisi pole dengan catatan waktu yang nyaris tak tersentuh oleh para rivalnya. Kecepatan dan stabilitas motor ZIEAR di tikungan tajam maupun trek lurus menjadi faktor kunci dominasi Robby di lintasan.

“Motor kami sudah di-tuning dengan sangat presisi untuk menghadapi final ini. Semua setelan mulai dari mapping ECU hingga suspensi kami optimalkan. Hasilnya memuaskan,” ujar Robby saat diwawancarai usai sesi kualifikasi.

Namun, sorotan tak hanya tertuju pada Robby. Dua pebalap dari tim H. Putra 969, yaitu Fahmi Basam dan rekannya, juga menunjukkan performa luar biasa. Bergabung bersama ZIEAR di kelas SCR6, mereka menjadi ancaman serius bagi para pesaing.

Fahmi sendiri berhasil mengamankan posisi keempat di grid start, sementara rekan setimnya terus memberikan tekanan dengan performa konsisten di sesi Free Practice (FP) dan Qualifying Time Trial (QTT).

“Kerjasama tim menjadi kunci kami di balapan ini. Fokus kami bukan hanya soal kecepatan, tapi juga strategi untuk menjaga konsistensi sepanjang race,” ungkap Fahmi.

Dominasi tim ZIEAR dan H. Putra 969 ini menggambarkan pertarungan sengit antara tuner dan mekanik di balik layar.

Setting mesin, aerodinamika, hingga pemilihan kompon ban menjadi variabel penting yang memengaruhi hasil di lintasan. Dalam dunia balap, istilah seperti “late braking” di tikungan, “traction control” untuk akselerasi, hingga “cornering speed” adalah elemen yang terus menjadi perhatian utama.

Dengan posisi pole yang diraihnya, peluang Robby Sakera untuk meraih kemenangan semakin besar. Namun, balapan selalu penuh kejutan, apalagi di kelas Bebek 4T 150 TU Open yang kerap menghadirkan duel wheel-to-wheel hingga garis finis.

Bersambung..

Kategori
Sidrap

Tangis Sunyi di Sirkuit Balap Puncak Mario Sidrap

Sidrap, katasulsel.com– Seakan takdir berkehendak lain, sorak-sorai dan gemuruh mesin balap di Sirkuit Puncak Mario, Desa Timoreng Panua, Kecamatan Kulo, Sidrap, Sulsel, berubah menjadi kesedihan yang menyayat hati.

Di tengah semaraknya Kejuaraan Balap Motor Sulawesi Cup Race Final Round 2025, seorang pengunjung bernama Supriadi (34) dari Desa Ongkoe, Kecamatan Belawa, Kabupaten Wajo, terjatuh dalam pelukan harapan yang sirna.

Kehangatan pagi itu membawa harapan bagi banyak orang, termasuk Supriadi yang datang bersama dua rekannya, Ical (23) dan Aswar (20), sekitar pukul 07.30 Wita.

Namun, di tengah keriuhan dan antusiasme para pengunjung, jantungnya tiba-tiba bergetar dalam ketakutan.

Dengan napas tersengal dan hati yang bergetar, ia mengeluhkan sakit di dadanya. Seolah waktu berhenti, semua pandangan tertuju padanya. Dalam kegembiraan yang penuh harapan, ia seolah menjadi bintang yang meredup.

Rekan-rekannya, berusaha sekuat tenaga untuk memberikan pertolongan pertama, membaringkannya dengan lembut di lantai.

Mereka memijat tangannya, berdoa dalam diam agar keajaiban datang menghampiri. Namun, seiring detik berlalu, kondisi Supriadi semakin memburuk, dan harapan mulai memudar.

“Kondisinya sangat cepat memburuk, dan ia tidak sadarkan diri,” ungkap seorang saksi yang melihat momen itu dengan hati yang penuh duka.

Segera, petugas medis bergegas memanggil ambulans, berupaya membawa Supriadi ke RS Arifin Nu’mang.

Namun, meskipun sirene ambulans meraung kencang seperti menandakan perjalanan menuju harapan, nyawa Supriadi tak tertolong.

Pada pukul 08.20 Wita, dokter menyatakan bahwa jantungnya telah berhenti berdetak, meninggalkan mimpi yang belum terwujud.

Bersambung…