Katasulsel.com, Sidrap — Kabar mengenai Sidrap yang bergelar sebagai “Lumbung Pangan” di Sulawesi Selatan menimbulkan pertanyaan mengapa daerah lain seperti Bone dan Wajo tidak mendapatkan gelar serupa. Kabar ini muncul setelah Pj Sekda Sidrap, Muhammad Yusuf DM, mengungkapkan data produksi padi di Sidrap pada tahun 2023.

Menurut data yang diungkapkan oleh Pj Sekda Sidrap, produksi padi di Sidrap pada tahun 2023 mencapai 502.650 ton, dengan hasil pengolahan menjadi gabah kering giling (GKG) sebanyak 465.958,40 ton. Dari hasil pengolahan tersebut, diperoleh 298.306,57 ton beras. Meski angka produksi ini terlihat mengesankan, namun jika dibandingkan dengan daerah lain seperti Bone dan Wajo, terdapat perbedaan yang cukup signifikan.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa total produksi padi di Sulawesi Selatan pada tahun 2023 diperkirakan sebesar 4,94 juta ton GKG. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 7,78% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dalam data tersebut, terlihat bahwa Kabupaten Bone memiliki produksi padi tertinggi sebesar 861.230 ton GKG, diikuti oleh Kabupaten Wajo dengan produksi sebesar 686.340 ton GKG. Sedangkan Sidrap berada di peringkat ketiga dengan produksi sebesar 502.650 ton GKG.

Namun demikian, perlu diperhatikan bahwa produksi padi bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan gelar “Lumbung Pangan”. Terdapat beberapa faktor lain yang perlu dipertimbangkan, seperti diversifikasi pertanian, potensi pengembangan sektor lain, dan dukungan pemerintah. Sidrap memiliki keunggulan dalam budidaya komoditas pertanian lainnya, seperti kelapa, cengkeh, dan kakao. Selain itu, Sidrap juga memiliki potensi untuk mengembangkan sektor perkebunan dan peternakan.

Dalam menghadapi permasalahan penurunan produksi padi, Kabupaten Sidrap perlu melakukan evaluasi terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi produksi, seperti faktor geografis, teknologi, dan dukungan pemerintah. Peningkatan infrastruktur pertanian, penggunaan teknologi modern, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia di sektor pertanian dapat menjadi langkah strategis untuk meningkatkan produksi padi di Sidrap.

Dalam rangka mencapai gelar “Lumbung Pangan” yang sejajar dengan Bone dan Wajo, Sidrap perlu mengoptimalkan potensi pertaniannya dengan melakukan langkah-langkah strategis yang berkelanjutan. Dukungan pemerintah, peningkatan teknologi pertanian, dan kerjasama antara petani, pemerintah, dan lembaga terkait akan menjadi kunci keberhasilan dalam meningkatkan produksi padi dan memperkuat peran Sidrap sebagai lumbung pangan di Sulawesi Selatan. (*)

Dapatkan berita terbaru di Katasulsel.com