
Grobogan , katasulsel.com — Di tengah hiruk-pikuk dunia pendidikan, sebuah kasus yang mengejutkan muncul dari Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Seorang ibu guru, yang dikenal dengan inisial ST, ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pelecehan seksual terhadap muridnya sendiri. Kasus ini mengundang perhatian publik dan menyoroti sisi gelap yang jarang terlihat dari dunia pendidikan.
Ipda Yusuf Al Hakim, Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Grobogan, mengonfirmasi bahwa berkas perkara telah diserahkan ke kejaksaan untuk diperiksa lebih lanjut. “Sudah (tersangka). Untuk berkas sudah diserahkan ke kejaksaan untuk diteliti jaksa,” jelas Yusuf kepada wartawan pada Selasa (22/4).
Namun, yang mengejutkan adalah keputusan untuk tidak menahan ST. Keputusan ini diambil berdasarkan pertimbangan dan penjaminan dari keluarga. Keputusan tersebut menimbulkan perdebatan di kalangan masyarakat yang mempertanyakan keadilan bagi korban.
Sementara itu, sang korban, seorang remaja berusia 15 tahun, kini tengah berjuang memulihkan trauma di sebuah pondok pesantren. Nenek korban, Sulasih, menyatakan bahwa cucunya mendapatkan dukungan moral dari teman-temannya di pondok. “Teman-temannya baik, alhamdulillah, mendampingi semua. Semoga anaknya jadi anak saleh kembali seperti sedia kala,” ungkapnya dengan harapan.
Kasus ini terungkap setelah ayah ST mendapati korban berada di rumah ST pada September 2024. Penemuan ini memicu penganiayaan terhadap korban, yang kemudian juga dilaporkan ke pihak berwajib.
ST, yang berstatus sebagai ibu tunggal dan tinggal sendiri, diduga memanfaatkan posisinya untuk memberikan perhatian khusus kepada korban dengan iming-iming nilai bagus sebagai imbalan hubungan badan. Hubungan terlarang ini berlangsung sejak korban duduk di kelas 8 hingga kelas 9 SMP.
Kasus ini membuka mata banyak pihak akan pentingnya pengawasan dan perlindungan terhadap anak-anak di lingkungan pendidikan. Kepercayaan yang seharusnya menjadi fondasi utama dalam hubungan guru dan murid kini dipertanyakan, memaksa kita untuk merenungkan kembali sistem dan nilai-nilai yang ada dalam dunia pendidikan.(*)
Tinggalkan Balasan