
Sidrap, Katasulsel com — Sidrap mencatat angka 80,38 persen. Bukan sekadar statistik, tapi refleksi perlindungan kesehatan bagi mayoritas penduduknya. Target selanjutnya: Universal Health Coverage (UHC) pada 2025. Sebuah fase di mana tidak ada lagi yang tertinggal dari akses jaminan layanan kesehatan.
Jumat, 25 April 2025, Pemerintah Kabupaten Sidrap menggandeng BPJS Kesehatan menggelar forum khusus. Bahas strategi. Finalisasi tahap I. Bertempat di lantai III Kantor Sekretariat Daerah, Sidrap menyusun langkah konkret. Tak ada yang mengambang.
Forum dipimpin langsung Pj Sekda, Andi Rahmat Saleh. Pesan utamanya lugas: “Semua warga harus terlindungi. Bukan cuma administrasi. Tapi mutu layanan juga harus naik.”
Equity in healthcare. Itulah prinsipnya. Pemerataan hak layanan medis—mulai dari promotif hingga rehabilitatif. Tanpa diskriminasi. Tanpa diskriminatif fasilitas.
Hadir dalam forum, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Parepare, Andi Rismaniswati Syaiful. Ia tegaskan: 80,38 persen adalah hasil kolaborasi. Tapi belum cukup. Menuju 100% artinya harus kerja keras. Konsolidasi data. Integrasi pendataan. Perbaikan sistem. Semua harus jalan.
Deretan kepala OPD turut serta. Dari Keuangan, Kesehatan, Sosial, Dukcapil hingga Bapperida. Ekosistem UHC memang tak bisa dibangun sepihak. Perlu kerja lintas sektor. Multistakeholder governance jadi kunci.
Masih ada 19,62 persen penduduk yang belum ter-cover. Itu berarti sekitar 57.000 jiwa (estimasi penduduk 290.000). Setiap satu persen berarti ribuan orang. Maka urgensinya nyata.
Sidrap kini berada di jalur yang benar. Tinggal menjaga momentum. UHC bukan sekadar status. Ia adalah komitmen kolektif: mewujudkan hak dasar warga atas kesehatan, tanpa terkecuali.
Tinggalkan Balasan