
Buton Utara, katasulsel.com – Bendungan Irigasi D.I. Lambale di Desa Soloy, Kabupaten Buton Utara, yang dibangun dengan dana puluhan miliar rupiah dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), hingga kini belum menunjukkan fungsi optimal.
Proyek yang diharapkan menjadi tulang punggung irigasi lahan pertanian di Soloi Agung dan sekitarnya justru menuai kekecewaan dari masyarakat.
Menyikapi kondisi tersebut,Ketua Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Buton Utara (Butur), Laode Yus Asman meminta aparat penegak hukum (APH) untuk segera melakukan audit investigatif secara menyeluruh terhadap proyek tersebut.
Menurutnya, langkah Audit diharapkan dapat mengungkap sumber masalah, baik dari sisi perencanaan, pelaksanaan, maupun pengelolaan.
“Sudah seharusnya para petani menikmati manfaat bendungan ini. Namun faktanya, hingga hari ini sawah-sawah mereka tetap mengalami kekeringan,” ujar Asman
Ketua PPWI Butur Yang Biasa disapa Asman Ode mengatakan dengan nilai investasi yang begitu besar dan manfaat yang belum dirasakan, PPWI Butur menilai perlu adanya langkah tegas melalui pembentukan tim audit independen.
“Selain untuk memastikan akuntabilitas penggunaan anggaran, audit ini penting guna mengembalikan hak-hak petani yang selama ini dirugikan,” kata Asman
Asman berharap, dengan adanya Audit nantinya, dapat menjadi dasar penegakan hukum terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab.
“Sekaligus mempercepat tindak lanjut perbaikan agar bendungan D.I. Lambale segera berfungsi sebagaimana mestinya,” tutupnya.
Laporan: Asman Ode
Tinggalkan Balasan