Example 650x100

Jakarta, Katasulsel.com – Warga RW 08 Kelurahan Sungai Bambu, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, menunjukkan antusiasme tinggi dalam mengikuti kegiatan Bank Sampah yang rutin digelar setiap dua minggu sekali. Program ini bertujuan untuk mengurangi volume sampah rumah tangga sekaligus menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah secara berkelanjutan.

Ketua RW 08, Didi Sunadi, mengatakan bahwa program Bank Sampah di wilayahnya berjalan dengan baik dan mendapat partisipasi aktif dari warga sebagai nasabah.

“Kegiatan Bank Sampah kami lakukan setiap dua minggu sekali. Warga sangat antusias karena kegiatan ini memberikan manfaat langsung, baik dari segi ekonomi maupun lingkungan,” ujar Didi, Minggu (4/5).

Program ini merupakan hasil kolaborasi antara warga RW 08, tim pilah sampah organik, BSU RW 08, dan BSI Kumala—sebuah lembaga yang bergerak di bidang pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan. Melalui skema tersebut, warga dapat menabung sampah non-organik seperti plastik, kertas, dan logam, yang kemudian dikonversi menjadi nilai tabungan.

Didi menambahkan, program ini secara perlahan berhasil mengubah pola pikir masyarakat mengenai sampah. “Sampah yang dulunya dianggap tidak berguna, kini bisa menjadi tabungan. Ini bukan hanya soal menjaga kebersihan, tapi juga membangun budaya sadar lingkungan dan kemandirian ekonomi,” jelasnya.

Selain menyetorkan sampah, warga juga mendapatkan edukasi mengenai pemilahan sampah, daur ulang, dan pengurangan limbah rumah tangga. Kegiatan ini melibatkan berbagai lapisan masyarakat, mulai dari ibu rumah tangga, remaja, hingga anak-anak sekolah yang sejak dini diajarkan pentingnya menjaga lingkungan.

Kegiatan Bank Sampah RW 08 Sungai Bambu menjadi bukti bahwa perubahan gaya hidup yang ramah lingkungan dapat dimulai dari lingkungan terkecil, yakni rumah tangga dan komunitas sekitar. (Wahyu)