
KENDARI — Bukan sekadar pelantikan. Ini reorganisasi sistemik.
Pada Jumat, 2 Mei 2025, Wali Kota Kendari Siska Karina Imran melantik dua pejabat pimpinan tinggi pratama dan 22 pejabat administrator. Lokasi: Aula Samaturu, Balai Kota Kendari. Suasana: khidmat, formal, tapi mengandung denyut pembaruan.
Langkah ini bukan tanpa dasar. Surat Mendagri No. 100.2.2.6/2219/SJ dan No. 100.2.2.6/2226/OTDA telah membuka jalur konstitusionalnya. Legalitas administratif: terpenuhi. Asas kepatutan dan meritokrasi: ditegakkan.
“Ini bukan dadakan. Ini refleks birokrasi yang hidup. ASN harus adaptif terhadap rotasi. Jangan tunggu aba-aba, langsung lari.”
— ujar Siska dalam sambutannya, lugas tapi tenang.
Pelantikan ini membawa efek domino. Sirkulasi kekuasaan mikro diputar. Ekosistem organisasi kembali disegarkan. Ini bagian dari capacity building—peningkatan daya tahan sistem pemerintahan dalam menghadapi tantangan perkotaan yang kian kompleks.
Siapa yang Tergantikan, Siapa yang Tampil?
Dalam daftar mutasi:
-
Ridha Wahyuni Nappu jadi Kadispora
-
Fitriani Sinapoy pimpin Dinas P3A
-
Rahmat menjabat Camat Abeli
-
Asmada, Camat Kendari Barat
-
Kasman Kasim, Camat Mandonga
Dan lainnya. Total 24 pejabat. Nama-nama lama di posisi baru. Parameter kompetensi jadi kunci seleksi.
“Ini bukan hanya soal jabatan. Ini soal kepercayaan. Tunjukkan leadership, jaga integritas, dan bangun sinergi lintas sektor.”
— tegas Siska, memancang ekspektasi di hadapan para pejabat baru.
Ia juga mengingatkan, setiap keputusan hari ini akan berdampak pada struktur sosial-ekonomi kota ke depan. Mutasi ini bukan sekadar reorganisasi personalia. Ini adalah strategi institutional engineering. Merancang ulang alur kerja, memperbaiki simpul-simpul koordinasi yang sempat stagnan.
Menuju Kendari yang Resilien
Di akhir acara, Siska menekankan satu hal:
“Kota ini harus tumbuh sebagai ruang hidup yang layak, adaptif, dan berkelanjutan.”
Tak lagi cukup dengan kerja normatif. Kota butuh kinerja kolaboratif. Butuh pejabat dengan orientasi hasil, bukan hanya prosedur.
Dengan pelantikan ini, Pemkot Kendari mengirim sinyal kuat:
Birokrasi bukan tempat berlindung, tapi medan untuk bertarung — demi pelayanan publik yang semakin presisi.(*)
Tinggalkan Balasan